Mahasiswa PPDS Undip Bunuh Diri, PP IDI Imbau Hormati Proses Penyelidikan

Mahasiswa PPDS Undip Bunuh Diri, PP IDI Imbau Hormati Proses Penyelidikan

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (PP IDI) Dr. dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT buka suara terkait kematian mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dr Aulia Risma Lestari.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia (PP IDI) Dr. dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT buka suara terkait kematian mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) dr Aulia Risma Lestari.

Dokter yang berpraktik di RS Kariadi Semarang tersebut diduga mengalami perundungan selama menjalani pendidikan hingga memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Kendati demikian, pihak kampus membantah dugaan tersebut dan mengungkapkan bahwa korban memiliki masalah kesehatan yang mengganggu proses pendidikan.

BACA JUGA:Hasto Dengar Ada Menteri yang Pernah Sampaikan Keinginan Jokowi Jadi Ketum PDIP

BACA JUGA:Rifat Sungkar Beberkan Pengalaman Bersama Mitsubishi All New Triton: Lebih Bertenaga dan Handling yang Ringan

Sementara itu, Kementerian Kesehatan turun tangan untuk turut menginvestigasi peristiwa ini bersama kepolisian.

Proses investigasi ini masih berlangsung.Terkait hal ini, Adib menegaskan bahwa pihaknya menghormati proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung.

"Kami dari pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menghormati proses penyelidikan yang saat ini masih berlangsung oleh aparat hukum, baik itu proses yang dilakukan oleh rumah sakit pendidikan dan institusi pendidikan," kata Adib pada keterangan resmi di Jakarta, 15 Agustus 2024.

Sejalan dengan itu, ia mengimbau agar masyarakat menghormati proses penyelidikan tersebut.

BACA JUGA:13 Rekomendasi Drama China Kolosal Terbaru 2024, Ada Dashing Youth, The Double hingga The Princess Royal!

BACA JUGA:Partai Demokrat Serahkan Surat Rekomendasi untuk 52 Pasangan Pilkada 2024

"Kami dari PP IDI juga mengimbau kepada masyarakat, kepada semuanya agar menghormati proses penyelidikan yang saat ini berlangsung," tutur Adib pada keterangan resmi di Jakarta, 15 Agustus 2024.

Di samping itu, pihaknya juga menyoroti pentingnya dukungan kesehatan mental peserta didik program pendidikan dokter dan dokter spesialis.

"Kami juga mendorong pembentukan crisis trauma center untuk mengevaluasi kesehatan mental secara periodik peserta pendidikan dokter dan dokter spesialis di institusi pendidikan kedokteran dan juga rumah sakit pendidikan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: