Merdeka

Merdeka

Kita Merdeka, dari penjajah. Tapi kita belum Merdeka dari kepentingan kelompok/sendiri.-tangkapan layar X@ferizandra-

Entah siapa yang menjadi pemenang. Sebab tak selamanya yang menang menjadi pemenang. Kita berperang diantara kita sendiri.

Lupa ada yang lebih besar untuk dilawan. Korupsi contohnya. Kerapuhan etika diri, demokrasi dan hukum.  Kita belum Merdeka dari itu semua. Juga masih terjajah pada yang lainnya. 

Untuk melawan korupsi perlu kekuasaan. Dan kekuasaan perlu menyatukan kepentingan. Sayangnya penyatuan kepentingan itu bukan untuk melawan korupsi. Tapi untuk merebut kekuasaan. 

Maka yang tak sama adalah lawan. Yang tak bisa dibeli dan diiming-diimingi. Juga yang selalu kritis. Kekuasaan adalah piala dari kurusetra politik kepentingan.

BACA JUGA:Pertamina Salurkan BBM Labuan Bajo dengan Distribusi Khusus, Dampak Perbaikan Jalan

BACA JUGA:Fakta Naskah Proklamasi Asli Sempat Dibuang, Diamankan Wartawan BM Diah Selama 48 Tahun

Bung Karno bersabda; kemerdekaan hanyalah jembatan emas untuk mengantarkan tujuan yang lebih luhur.  Tujuan yang belum pernah terwujud; masyarakat adil, makmur, gemah ripah, loh jinawi. Dan berdaulat, bermartabat, beradab.

Bukan mewujudkan kemakmuran segelintir. Menggemahripahkan sekelompok. 

Tapi gemah ripah. makmur, adil, dan keadaban untuk semua manusia yang yang berdarah Indonesia. Sejak dalam kandungan sampai keliang lahat.

Kekuasaan itu untuk mewujudkan itu. 

BACA JUGA:Kenaikan Gaji PNS 2025 Sudah Diumumkan, Bappenas Sebut Secara Bertahap

BACA JUGA:SERBU! Katalog Promo Alfamart Hari Ini 18 Agustus 2024 Spesial HUT RI, Detergen Mulai Rp9 Ribuan

Ada baiknya mendengar nasehat Iwan Fals:

Masalah moral, masalah akhlak

Biar kami cari sendiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: