Pencatutan NIK untuk Bacagub Independen Harus Ditindak Tegas, Hasto: Itu Pelanggaran yang Sangat Serius dan Polisi Harus Gerak Cepat!
Sekjen PDIP Hasto Krisdiyanto mengatakan peristiwa pencatutan NIK KTP untuk mendukung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dari jalur independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (Dharma-Kun) merupakan pelanggaran sangat serius.-Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID - Sekjen PDIP Hasto Krisdiyanto mengatakan peristiwa pencatutan NIK KTP untuk mendukung bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta dari jalur independen Dharma Pongrekun dan Kun Wardana (Dharma-Kun) merupakan pelanggaran sangat serius.
Oleh karena itu ia meminta agar polisi bergerak cepat mengusut kasus tersebut.
"Itu suatu pelanggaran yang sangat serius. Polisi harus bergerak cepat," tegasnya di kawasan GBK, Jakarta Pusat pada Minggu, 18 Agustus 2024.
Ia pun mengingatkan agar polisi tak hanya bergerak cepat saat ada pihak yang mengkritik pemerintah saja.
Namun, kata Hasto, polisi juga harus bergerak cepat terhadap peristiwa yang tidak benar dan merugikan masyarakat bisa tertangkap.
"Polisi jangan bergerak ketika hanya urusan kejadian mengkritik pemerintah, tapi harus bergerak terhadap hal yang tidak benar agar keamanan, ketenteraman, tertib hukum, agar pencurian kekayaan alam kita, ilegal mining, judi online yang merugikan rakyat banyak itu sifatnya ditangkap," tegasnya.
BACA JUGA:Bebas Bersyarat, Jessica Wongso Wajib Lapor Diri di Bapas hingga Tahun 2032!!
BACA JUGA:Selama Gelaran HUT RI di IKN, 18 SPKLU PLN Layani 340 Transaksi Pengisian Mobil Listrik
"Itu tugas utama dari mereka bukan untuk melakukan menakut-nakutu pihak yang kritis," jelasnya.
Sebagai informasi, Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana (Dharma-Kun) menjadi sorotan setelah muncul isu pencatutan data kependudukan untuk pencalonan mereka di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu terungkap dari munculnya keluhan pencatutan data disertai tangkapan layar hasil pengecekan via laman Info Pemilu KPU.
Salah satu korbannya yaitu anak dari Anies Baswedan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: