Disnakertransgi DKI Ciptakan Calon Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi Berstandar Global

Disnakertransgi DKI Ciptakan Calon Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi Berstandar Global

Disnakertransgi DKI Ciptakan Calon Tenaga Kerja Berbasis Kompetensi Berstandar Global-Pemprov DKI-

“Jumlah peserta pelatihan itu merupakan tanda positif pemulihan kondisi ketenagakerjaan di Jakarta. Seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, serta berbagai kebijakan-kebijakan pendukung ekonomi dan ketenagakerjaan, telah mendorong penurunan tingkat pengangguran dengan signifikan,” imbuh Hari. 

Melalui bursa lowongan kerja, Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta juga memfasilitasi penempatan tenaga kerja, dengan menghubungkan pencari kerja serta perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja

“Ini membantu mempertemukan antara supply dan demand di pasar tenaga kerja,” ucap Hari.

Program Kemitraan dan Permodalan 

Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta menjalin pula kemitraan dengan perusahaan swasta untuk menciptakan program magang, kerja sama pelatihan, dan peluang kerja bagi warga Jakarta. 

Kemudian ia juga mendorong pengembangan kewirausahaan melalui program pelatihan dan pendampingan, untuk menciptakan wirausaha baru yang dapat menciptakan lapangan kerja. 

BACA JUGA:Malaysia Mulai Panik! DPR hingga Perdana Menterinya Minta Indonesia Batalkan Penarikan Tenaga Kerja

BACA JUGA:Eksodus Warga Selandia Membuat Krisis Tenaga Kerja, Ada yang Berminat

“Program ini memberikan bantuan modal, pelatihan manajemen, serta akses pasar bagi usaha kecil dan menengah. Melalui berbagai program ini pasar tenaga kerja bisa lebih luas, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berdaya saing tinggi,” ujar Hari. 

Disnakertransgi Provinsi DKI Jakarta sudah memetakan Kebutuhan Pasar Kerja, Perancangan Kurikulum Pelatihan, Penyediaan Fasilitas Pelatihan, serta Pengajar yang Kompeten. 

Hari juga menjelaskan empat sektor usaha yang dominan pada periode 2023-2027, yakni sekor penyediaan akomodasi dan makan minum, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor jasa keuangan dan asuransi, serta sektor transportasi dan pergudangan.

Secara terpisah, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai, upaya pengurangan angka pengangguran di Jakarta akan lebih baik ditambahkan dengan program pemberian insentif kepada pelaku usaha, agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Insentif tersebut bisa dengan cara memberi keringanan pajak kepada pelaku usaha. Menurut saya, Pemprov DKI Jakarta juga perlu memberikan insentif kepada para pelaku usaha agar menciptakan lapangan pekerjaan," tutur Trubus.

BACA JUGA:460 Ribu Warga DKI Jakarta Pengangguran, Ini Target Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta

BACA JUGA:Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Capai 29,96 Persen per Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: