Heboh Dugaan Pelarangan Pakai Hijab, Dirut RS Medistra Sebut Salah Paham
Heboh Dugaan Pelarangan Pakai Hijab, RS Medistra Sebut Salah Paham-Istimewa-
Sehingga, pihaknya hingga saat ini masih kesulitan melakukan klarifikasi dan mediasi terkait permasalahan ini dengan dr Diani.
"Kami sudah berupaya melakukan klarifikasi dengan dokter Diani, tetapi waktu itu prosesnya belum selesai, belum ada kesempatan untuk bisa bertemu membicarakan hal itu," paparnya.
Dengan melebarnya masalah ini, Agung mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha melakukan konsolidasi internal.
BACA JUGA:KPK Batal Minta Klarifikasi Kaesang Pangarep Soal Jet Pribadi, Jubir: Tak Ada Tekanan
BACA JUGA:Kemenag: Azan Magrib Diganti Running Text Saat Misa Akbar Paus Hanya untuk WIB
Sementara RS Medistra sejak mencuatnya kasus ini telah menegaskan tidak ada larangan bagi pegawai, termasuk dokter untuk mengenakan hijab dalam bertugas sehari-hari.
"RS Medistra sangat menghormati dan menghargai atas semua keberagaman dan perbedaan keyakinan. Jadi kami juga memberikan waktu yang cukup kepada seluruh karyawan RS Medistra untuk beribadah sesuai dengan keyakinan dan menyediakan sarana ibadah masjid maupun musala serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian rutin."
Bahkan, Agung menyebut bahwa dr Diani yang sudah bekerja di RS Medistra sejak 2010 itu senantiasa mengenakan hijab.
"Beliau sudah bergabung sejak Januari 2010 dan perlu kami sampaikan, beliau selama bekerja di RS Medistra senantiasa menggunakan hijab, dan kami tidak mempermasalahkan hal ini," tandasnya.
Selain dr Diani, diungkapkan olehnya bahwa 30 persen dari sekitar 700 pegawai di RS Medistra mengenakan hijab.
BACA JUGA:Sempat Datang Ke Kantor PSI, Kaesang Tak Terlihat Hingga Malam: Entah di Mana?
BACA JUGA:Food Ingredients Asia Resmi Dibuka, Ciptakan Peluang Besar di Industri Makanan Indonesia
Pihaknya juga telah menyampaikan klarifikasi mengenai permasalahan ini kepada sejumlah pihak, mulai dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan.
Serta Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menegaskan tidak adanya pelarangan dalam memakai hijab di lingkungan RS Medistra.
Kemudian, rekruter yang mengajukan pertanyaan tersebut sudah ditindaklanjuti dan dibina, serta tidak diberikan kesempatan untuk melakukan wawancara kepada pelamar pada proses rekrutmen berikutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: