Air Minum Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi: Tidak Sebabkan Autisme!

Air Minum Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi: Tidak Sebabkan Autisme!

Air Minum Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi: Tidak Sebabkan Autisme!---Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Masyarakat diminta tidak terganggu dengan isu yang beredar mengenai autisme yang disebabkan kandungan BPA atau Bisphenol A dari galon guna ulang berbahan polikarbonat. Sebab, Air minum dari galon guna ulang aman dikonsumsi dan tidak menyebabkan autisme pada anak. 

Ahli tumbuh kembang anak RSUD Tarakan, dr. Melanie Rakhmi Mantu, SpA (K) mengatakan rumor tersebut sangat tidak mendasar. Menurutnya, autisme tidak disebabkan oleh satu faktor semata melainkan multifaktor dan besar kemungkinan dibawa sejak lahir.

“Jadi autis itu kan gangguan perilaku. Banyak sekali multifaktorial yang menyebabkan seorang anak bisa jadi gangguan perilaku. Untuk autis sendiri biasanya sudah dibawa sejak dia lahir,” kata dr Melani.

Bahkan, dr. Melanie menyebut seorang anak dapat terkena autisme meski tidak mengonsumsi air minum. Hal itu terjadi karena autisme disebabkan banyak faktor

BACA JUGA:Air Minum Mulai Mengalir di IKN, Kepala OIKN: Air dari Keran Bisa Langsung Diminum 

BACA JUGA:Flip Buka Program Beasiswa Pertama untuk Mahasiswa D3-S1, Dapat Rp24 Juta Per Tahun

“Tidak minum galon pun bisa jadi autis,” tutur dr. Melanie.

dr. Melanie pun menjelaskan autisme secara umum dapat dipengaruhi faktor-faktor prenatal atau masa perkembangan janin di dalam perut. Penyebabnya bisa dari kurangnya gizi hingga stress sang ibu hamil.

“Ada hubungannya ibunya kurang gizi, ibunya stres, seperti itu. Jadi ada faktor-faktor prenatal juga,” ucap dr. Melanie.

Andai terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan anak autisme, dr. Melanie menyebut banyak faktor yang dapat menyebabkannya. Mulai dari pola asuh hingga asupan makanan yang tidak sehat. Mulai dari makanan tinggi gula hingga jajanan yang mengandung berbagai zat berbahaya.

“Faktor lingkungan, pola asuh, pola makan, makanan yang manis-manis, gulanya tinggi, jajanan-jajanan anak sekarang kan, ya gitu-gitu, itu tentunya pengaruh juga ke hiperaktifnya,” ungkap dr Melanie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads