Dukung Ketahanan Energi, DEN Usul Beri Insentif Pengembangan Bioetanol
Dewan Energi Nasional Agus Pramono mengungkapkan perlunya dukungan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia, salah satunya dengan pengembangan energi baru terbarukan serta energi berbasis bahan baku nabati, di antaranya bioetanol.-Pixabay-
JAKARTA, DISWAY.ID - Dewan Energi Nasional Agus Pramono mengungkapkan perlunya dukungan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia.
Seperti yang diketahui, saat ini seluruh dunia tengah bertransisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
Begitu pula dengan Indonesia yang menargetkan nett zero emission pada 2060 mendatang.
Oleh karena itu, ia berharap semua lembaga negara terus memperkuat kerja sama untuk menggenjot produksi pengembangan energi baru terbarukan serta energi berbasis bahan baku nabati.
BACA JUGA:Kun Wardana Janjikan Evaluasi Mendalam Terkait Rencana Biaya Penanggulangan Banjir Jakarta
Adapun lembaga yang berkaitan dalam mewujudkan program ketahanan pangan dan energi seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), serta Kementerian ESDM.
"Indonesia harus mulai mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia dalam bidang energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati," Imbuhnya.
Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya.
Kendati demikian, Agus menyebut bahwa pemerintah harus memberikan langkah nyata dalam mendukung pengembangan energi terbarukan tersebut.
BACA JUGA:Baznas RI Salurkan Infak dari Organisasi Islam Cilegon ke Palestina
BACA JUGA:Sukses! Tiga Kampus Esa Unggul Gelar Pre University Program 2024
Salah satu yang telah dilakukan adalah menghapusan pungutan bea cukai untuk etanol fuel grade.
"Salah satunya seperti pungutan bea cukai untuk etanol fuel grade yang akan digunakan untuk campuran BBM," kata Agus dalam dialog bersama Wamentan Sudaryono di Jakarta, Selasa, 10 September 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: