Prabowo-Gibran Janji Bangun Sekolah Unggulan, Pengamat Khawatirkan Senasib dengan RSBI

Prabowo-Gibran Janji Bangun Sekolah Unggulan, Pengamat Khawatirkan Senasib dengan RSBI

Peneliti Pendidikan Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggi Afriyansyah-Istimewa-

Begitu pula dengan kesenjangan pendidikan yang dikhawatirkan makin melebar dengan adanya sekolah unggulan ini.

"Sekolah unggulan upah guru-gurunya ternyata tinggi setara upah guru-guru internasional, misalnya. Kemudian bangunannya sangat lengkap, sarana fasilitasnya sangat memadai, setiap anak satu siswa satu laptop."

Di sisi lain, lanjutnya, masih banyak sekolah yang tidak punya ruang perpustakaan, tidak ada guru PNS, SMK yang tidak memiliki bengkel praktik.

"Jangan sampai keberadaan sekolah keunggulan yang direncanakan oleh Prabowo Subianto justru makin membuka lebar potret diskriminasi pendidikan terhadap anak-anak Indonesia," tandasnya.

Senada, Peneliti Pendidikan Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggi Afriyansyah menambahkan risiko munculnya ketimpangan pendidikan antara sekolah unggul dan sekolah lainnya.

BACA JUGA:Jokowi Minta Kabinet Dukung Program Prabowo: Bila Perlu Buat Regulasi Baru Agar Belari Kencang

"Tantangan sekolah unggul itu nanti bisa jadi ada ketimpangan, ada eksklusif. Yang masuk itu kan harus dites secara akademik," kata Anggi pada kesempatan yang sama.

Sedangkan, ia melanjutkan, anak-anak yang pintar secara akademik biasanya dari kalangan kelas menengah atas.

"Jadi orang-orang yang bisa naik secara cepat mobilitas vertikal itu sangat terbatas. Itu berbagai riset kritis itu menyampaikan seperti itu. Riset SMERU juga menyatakan seperti itu, anak yang lahir dari keluarga miskin, kemungkinan besar mereka akan tetap miskin di masa depan."

Dalam hal ini, pendidikan merupakan satu-satunya penolong bagi anak-anak tersebut memperbaiki nasib.

Adapun adanya PPDB yang diterapkan pemerintah sejak 2017 silam ini bertujuan untuk membangun semua sekolah menjadi unggul.

"Jadi dulu dengan adanya PPDB kan kita berusaha untuk membangun semua sekolah menjadi unggul, cuma ketika bicara PPDB kita tahu ada banyak kompleksitas disitu karena memang keadaan pendidikan kita belum merata," ungkap Anggi.

Ia pun membandingkan sekolah-sekolah di Indonesia dengan luar negeri.

BACA JUGA:Dasco Pastikan Kabinet Prabowo-Gibran Akan Diisi Orang Profesional

"Kalau kita ke negara-negara maju mau, sekolah-sekolah yang ada di perkotaan ataupun sekolah-sekolah yang ada di pedesaan itu konteksnya sama, kualitasnya sama," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: