KPAI Soroti Maraknya Kasus Penculikan Anak, Curigai Eksploitasi Seksual

KPAI Soroti Maraknya Kasus Penculikan Anak, Curigai Eksploitasi Seksual

Ilustrasi, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) buka suara terkait banyaknya kasus penculikan pada anak.--Istimewa

Sementara pada penculikan anak disabilitas oleh guru, pelaku tergiur dengan uang yang ditawarkan.

"Dengan menyasar siswinya yang merupakan anak disabilitas, artinya kemungkinan para pelaku sudah bertemu dan menarget korbannya. Apalagi mereka memutuskan korbannya adalah anak disabilitas, maka anak disabilitas berada dalam posisi lemah dan dilemahkan," bebernya.

BACA JUGA:KPAI Dalami Kasus KDRT Selebgram Intan Nabila

Lebih lanjut, Jasra menganalisis keempat kasus tersebut, di mana ia mencium adanya modus pelecehan seksual atau eksploitasi seksual yang sangat kuat.

"Dengan menyasar 4 anak anak yang dianggap lemah. Anak anak yang pulang sendirian, tidak pada jamnya, menjadi target pelaku, kemudian anak disabilitas. Sehingga penting hal ini menjadi perhatian sekolah, guru dan orangtua," tutur Jasra.

Dari rentetan peristiwa kita juga patut menduga waktunya ditentukan oleh pelaku dengan memanfaatkan suasana yang sepi dan tanpa pengawasan. Artinya pelaku mengamati calon korbannya sebelum menculik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: