Peluang dan Tantangan: Menatap Masa Depan Artisan Tea

Peluang dan Tantangan: Menatap Masa Depan Artisan Tea

Founder Sila Tea House paparkan tantangan dan masa depan bisnis artisan Tea-Dok. Humas Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan-

TANGERANG, DISWAY.ID - Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) ke-3 kembali menggelar talkshow menarik pada 12-14 September 2024. 

Talkshow kali ini membahas mengenai peluang bisnis kopi, cokelat, dan teh artisan untuk kaum milenial Indonesia.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesejahteraan Petani Cokelat, Cokelatin Indonesia Ambil Peluang Produksi Cokelat Premium

BACA JUGA:Kementan Impor 100 Ribu Ekor Sapi Perah dari Brasil, Gaet Investasi Senilai Rp4,5 T

Tujuannya untuk mengeksplorasi potensi serta tantangan dalam industri teh di Indonesia, khususnya dalam konteks tren terbaru yang menyasar generasi Gen Z dan milenial.

Founder Sila Tea House, Redha Taufik Ardias, narasumber talkshow memberikan pandangan mendalam mengenai kondisi terkini dan masa depan industri teh di Indonesia terutama berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri teh nasional, mulai dari perubahan iklim hingga persaingan dengan produk teh impor.

Menurut Redha, perubahan iklim berdampak signifikan pada kualitas dan kuantitas hasil produksi teh.

"Untuk menghadapi tantangan ini, kita perlu berinovasi dalam cara budidaya dan pengolahan teh. Teknologi dan praktek berkelanjutan sangat penting untuk memastikan produk teh kita tetap kompetitif di pasar global," ujar Redha.

BACA JUGA:Soft Launching Biodiesel B50, Kementan Kurangi Impor Bahan Bahan dan Alihkan Ekspor CPO

Terlepas dari berbagai tantangan yang ada, Redha juga menyoroti potensi besar yang dimiliki industri teh Indonesia, khususnya dalam segmen artisan tea. Tren ini semakin populer di kalangan generasi Gen Z dan milenial, yang menginginkan produk teh dengan rasa unik dan penyajian yang menarik.

“Generasi muda saat ini lebih memilih produk yang menawarkan pengalaman unik dan berkualitas. Artisan tea memenuhi kriteria ini dengan memberikan rasa yang khas dan penyajian yang menarik," tambah Redha.

Dengan meningkatnya minat terhadap produk teh premium dan artisanal, ada kesempatan besar bagi produsen teh lokal untuk mengembangkan produk mereka dan memanfaatkan pasar yang berkembang ini. Redha menekankan pentingnya inovasi dan penekanan pada kualitas untuk meraih kesuksesan di segmen ini.

Acara talkshow ini juga mencerminkan dukungan strategis dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kolaborasi ini bertujuan untuk memajukan sektor perkebunan, meningkatkan daya saing produk teh Indonesia, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads