Penderita Serangan Jantung Usia Muda Meningkat 2 Persen Tiap Tahun
Ilustrasi serangan jantung---Pixabay
Lebih lanjut, Radityo menjelaskan secara epidemiologi di antara jenis-jenis penyakit jantung, penyakit jantung isemik mempunyai kontribusi terhadap kematian tertinggi.
BACA JUGA:Selain Kanker, Puput Novel Meninggal Dunia Gegara Penyakit Komplikasi Jantung dan Paru-Paru
BACA JUGA:Ketum PP Perbasi Danny Kosasih Meninggal Dunia, Sempat Jalani Operasi Jantung
"Jadi, penyakit jantung isemik termasuk serangan jantung berkontribusi terhadap 8,9 juta kematian tahun 2019."
Di Indonesia, data Riskesdas 2018 mencatat penyakit jantung menduduki peringat kedua setelah penyakit stroke dan diperkirakan 4,2 juta orang di Indonesia dimiliki penyakit kardiovaskular.
"Kalau dibandingkan dengan Riskesdas yang sebelumnya, penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter meningkat dari 0,5% menjadi 1,5%."
Tak hanya itu, jumlah kasus dan biaya katastropik pada program JKN tahun 2021 menunjukkan bahwa penyakit jantung mendudukan peringkat pertama dengan total 12,9 kasus dan Rp8,6 triliun.
Oleh karena itu, peringatan Hari Jantung Sedunia ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan jantung.
"Prevalensi tingkat mortalitas serta tingkat mobiditas yang tinggi menyebabkan penting pada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran Pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Untuk diketahui, Hari Jantung Sedunia diperingati setiap 29 September. Tahun 2024 ini, Hari Jantung Sedunia mengangkat tema "Use Heart for Action".
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: