Indonesian Heritage Agency: Batik Printing Kurang Pas Disebut Batik, Lebih dari Sekadar Kain Bermotif
Indonesian Heritage Agency: Batik Printing Kurang Pas Disebut Batik, Lebih dari Sekadar Kain Bermotif-Disway/Annisa Amalia Zahro-
Ia menyoroti edukasi inilah yang harus selalu disampaikan kepada generasi muda.
Edukasi mengenai batik juga tidak hanya lewat museum.
"Di beberapa sekolah juga kita tahu mereka ada yang punya ekstrakurikuler membatik, itu juga sebagai satu upaya untuk tetap mempertahankan identitas batik ini sebagai warisan," tuturnya.
Di samping itu, perlunya membangun relasi antara batik sebagai warisan budaya dengan kehidupan masyarakat.
"(Edukasi mengenai) bagaimana batik itu mempunyai relasi dengan kehidupan mereka masing-masing, dengan kehidupan masyarakat. Ketika ada sebuah relasi yang terbangun, pasti semuanya punya batik," tambah Penanggung Jawab Unit Museum Batik Indonesia Archangela Y. Aprianingrum.
BACA JUGA:Begini Cara Vespa Lestarikan Budaya Batik di Hari Batik Nasional
BACA JUGA:35 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2024 dan Ucapan Terbaru, Yuk Pasang Buat Update di Medsos!
Ketika relasi tersebut terbangun, dapat dilihat bagaimana setiap rumah di Indonesia pasti memiliki batik.
"Jadi, ketika ada relasi bahwa mereka mempunyai rasa memiliki, diharapkan juga pasti akan ingin itu terus ada. Pasti ada keinginan, jangan sampai ini hilang," terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa upaya pelestarian batik tidak harus menjadi pembatik, tetapi bisa lewat berbagai bidang yang ditekuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: