Cantiknya Wastra Nusantara, Intip Instalasi Batik Lawasan Karya Iyonono dan Yayasan Tjanting Batik Nusantara

Cantiknya Wastra Nusantara, Intip Instalasi Batik Lawasan Karya Iyonono dan Yayasan Tjanting Batik Nusantara

Instalasi ini berkonsep dengan tajuk “Aku dan Warisan Ibu” hadir di Lantai Dasar Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta sepanjang 24-27 Oktober 2024.--Annisa Zahro

JAKARTA, DISWAY.ID - Kain atau wastra nusantara menjadi highlight dalam pameran karya seni instalasi berbasis batik lawasan dan karya tekstil pakaian siap pakai. 

Instalasi ini berkonsep dengan tajuk “Aku dan Warisan Ibu” hadir di Lantai Dasar Mitra Hadiprana, Kemang, Jakarta sepanjang 24-27 Oktober 2024.

Pameran ini merupakan kolaborasi antara seniman tekstil Iyonono bersama dengan Yayasan Tjanting Batik Nusantara, bertepatan pada perayaan Hari Batik nasional berlangsung di bulan Oktober 2024.

BACA JUGA:Hari Batik Nasional 2024, Ini Tips Merawat dan Melestarikan Kain Wastra Khas Indonesia

Pameran “Aku dan Warisan Ibu” yang berlangsung selama 4 hari tersebut menggarisbawahi 30 mannequin dengan tampilan padu padan seni tekstil dan seni instalasi.

Pada pameran ini, Yayasan Tjanting Batik Nusantara juga menggelar batik sepanjang 74 meter sebagai bagian dari seni instalasi.

Pengunjung juga bisa melakukan berbagai kegiatan yang digelar, mulai dari workshop cara memakai kain atau sarung, workshop daur ulang tekstil, hingga workshop menari.

“Warisan Ibu” adalah langkah awal kolaborasi karya seni instalasi dengan wastra yang menggarisbawahi gaya dan fashion Indonesia, tak hanya mudah dilakukan tapi juga sarat pesan lingkungan.

BACA JUGA:Event Jakarta BERKAIN Digelar 23 Juni 2024 di Kota Tua, Jadi Ajang Kegiatan Pelestarian Wastra Nusantara

Pameran ini menjadi ajang pamungkas dari semaraknya perayaan Bulan Batik 2024 yang diperingati oleh berbagai kalangan baik pelaku industri, pengrajin, komunitas dan masyarakat luas.

iyonono berkolaborasi dengan Sandra Hutabarat dari Yayasan Tjanting Batik Nusantara sehingga menjadikan kesadaran berbusana nasional yang ramah lingkungan dalam konteks keseharian tanpa meninggalkan elemen estetika.

Hal ini sejalan dengan konsep #merayakantubuh yang senantiasa diusung iyonono dalam setiap karyanya dan membuktikan bahwa fashion Indonesia tidak terpengaruh konsep museum, seperti di luar negeri.

BACA JUGA:Perajin Tenun di Kota Ambon Perkenalkan Keindahan Wastra Nusantara

Batik lawasan sendiri menjadi dasar pemikiran dari kerja sama seni instalasi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: