Komitmen Pj. Gubernur Teguh Menyediakan Hunian Berkualitas Warga Berpenghasilan Rendah di Jakarta
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim saat mengunjungi warga di kolong tol Penjaringan, Jakarta Utara-Dok. Pemprov DKI Jakarta-
"Tujuannya, untuk mempromosikan konsep hunian dan fasilitas di Rusunawa Pasar Rumput juga sebagai upaya menarik minat calon penghuni. Rusunawa Pasar Rumput memiliki tiga tower dengan total 1.984 unit. Lengkap dengan fasilitas, seperti ruang keluarga, dua kamar tidur, kamar mandi, balkon, dapur, juga pendingin ruangan (air conditioner/AC)," ungkap Teguh.
Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta berfokus pada penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi warga Jakarta, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan warga. "Agar mudah dalam proses pendaftaran, efisien, dan tepat sasaran, calon penghuni bisa mengakses website ’SIRUPA’ milik Perumda Pasar Jaya," ujar Pj. Gubernur Teguh.
BACA JUGA:Rusun Pasar Rumput Akan Disewakan untuk ASN, TNI dan Polri
Menteri PKP Maruarar Sirait mengapresiasi komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan hunian layak yang mengedepankan konsep keadilan. Apalagi rusunawa Pasar Rumput digratiskan bagi warga korban kebakaran di Manggarai selama satu tahun.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait saat open House Rusun Pasar Rumput-Dok. Pemprov DKI Jakarta-
Maruarar Sirait meminta Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan bahwa yang boleh menempati hunian ini adalah mereka yang membutuhkan dari segi finansial, seperti, ASN, guru, polisi, TNI, bahkan pedagang yang berpenghasilan rendah. Ini karena mereka akan terbantu dalam mobilitasnya, sebab dekat dengan lokasi kerjanya. "Kami senang Pemprov DKI bergerak cepat menyediakan 418 unit secara gratis sewa bagi warga Manggarai yang jadi korban kebakaran selama setahun sampai 27 Oktober 2025," beber Maruarar.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meminta Pemprov DKI Jakarta membuat mekanisme yang adil dan transparan saat menerima calon penghuni Rusunawa Pasar Rumput, agar warga Jakarta bisa merasakan manfaatnya secara merata.
Rusunawa Pasar Rumput memiliki dua tipe hunian, yakni tipe hook seluas 38 meter persegi dan tipe standar seluas 36 meter persegi. Keduanya sama-sama memiliki fasilitas daya listrik 1.300 watt, pasokan air PAM Jaya, kusen jendela aluminium, lantai sejenis granit ukuran 60x60 cm, kamar mandi dengan toilet duduk dan shower berkeramik, plafon exposed, hingga engineering door accessories ex dorma. Fasilitas tambahannya yakni tersedia masjid, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), food court, ATM Center, pasar tradisional, hingga perpustakaan.
Rusunawa Penghuni Kolong Tol dan Kolong Jembatan
Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mengupayakan hunian layak bagi warga Jakarta berpenghasilan rendah diperuntukkan pula bagi warga yang tinggal di kolong jembatan. Hal ini disampaikan Pj. Gubernur Teguh saat meninjau hunian warga di kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu, 16 November 2024. Lokasi itu tak jauh dari Rusun Petak Habitat Ancol.
Dalam kunjungan itu, Teguh didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Affan Adriansyah, Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kelik Indriyanto, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum, dan Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Teguh pun sempat berbincang dengan warga di lokasi itu. "Mereka ingin punya rumah yang layak, tidak kehujanan dan kebanjiran. Apalagi tinggal di kolong jembatan tentunya penghuninya rentan terhadap banyak penyakit," ungkap Teguh.
Pj. Gubernur Teguh dan jajarannya kemudian meninjau Rusun Petak Habitat Ancol untuk pengecekan fasilitas di dua tower di area tersebut. Rusun Petak Habitat Ancol akan dikembangkan dengan penambahan tujuh tower lain. Dalam kesempatan itu, dirinya meminta Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara mendata warga di lokasi yang tidak layak, seperti penghuni kolong tol dan kolong jembatan.
"Nantinya mereka diprioritaskan menempati rusun yang tidak jauh dari lokasi tinggal saat ini. Saya instruksikan juga untuk memastikan kapasitas rusun seberapa bisa menampung warga. Apakah mungkin warga di kolong tol dan sebagian di kolong jembatan (bisa masuk rusun)," paparnya.
Sementara itu, Sumawiti, salah seorang warga yang dikunjungi Pj. Gubernur di kolong Jembatan Pakin menaruh harapan. “Senang sih karena beliau perhatian sama kita, belum tentu orang lain mau perhatian ke kita yang tinggal di kolong begini. Mudah-mudahan solusinya yang terbaik buat kita di sini. Kalaupun mau dipindahkan, jangan jauh-jauhlah. Karena sekolah anak-anak di sini, kerjaan suami di sini,” urainya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: