Ridwan Kamil vs Pramono Anung Adu Strategi Atasi Kepadatan Penduduk Jakarta
Ketua Umum The Jakmania, Dicky Soemarno, menegaskan bahwa organisasinya tetap menjaga independensi politik. -disway.id/Fajar Ilman-
JAKARTA, DISWAY.ID - Masing-masing calon gubernur DKI Jakarta memiliki jurus untuk mengatasi kepadatan penduduk Jakarta.
Hal itu terungkap dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta berlangsung sengit dengan para calon gubernur saling mengemukakan visi dan strategi mereka untuk mengatasi berbagai masalah perkotaan.
Calon gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil, menyoroti pentingnya pemadatan kota untuk menghadapi pertumbuhan penduduk di masa depan.
Menurut Ridwan, konsep koefisien luas bangunan untuk mengakomodasi penduduk yang ideal perlu dipertimbangkan, namun dia mengkritik sikap fraksi PDIP yang menolak pembangunan rumah empat lantai di Jakarta pada 2022.
"Bagaimana ideologi ini bisa menjawab masalah pemadatan kota?" tanya Ridwan.
Menanggapi hal tersebut, calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, memberikan jawaban yang berbeda.
Ia mengusulkan pemanfaatan lahan-lahan milik pemerintah dan BUMD untuk menciptakan hunian vertikal.
BACA JUGA:Komitmen Pj. Gubernur Teguh Menyediakan Hunian Berkualitas Warga Berpenghasilan Rendah di Jakarta
Sebagai contoh, ia menyebutkan kemungkinan mengembangkan fasilitas seperti kantor kelurahan dan sekolah menjadi kawasan hunian mix-use.
"Kami akan mengubah sekolah-sekolah yang tidak terpakai untuk dijadikan hunian, dan menjadikan lantai bawah sebagai fasilitas umum seperti valet parking," jawab Pramono.
Ridwan Kamil tidak sepakat dengan pendekatan tersebut.
Ia menekankan bahwa kombinasi antara lahan pemerintah dan proyek seperti Transit-Oriented Development (TOD) diperlukan untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk.
BACA JUGA:Pj. Gubernur Teguh Pastikan Jakarta Siap Antisipasi Banjir Hadapi Musim Hujan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: