Puji Pernyataan Prabowo di APEC 2024, Pengamat: Konsisten Suarakan Perdagangan yang Adil

Puji Pernyataan Prabowo di APEC 2024, Pengamat: Konsisten Suarakan Perdagangan yang Adil

Forum KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengapresiasi pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto di Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 di Lima, Peru pada beberapa waktu lalu.

Dalam forum itu Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap perdagangan antarnegara yang terbuka, teratur, dan adil.

Merespons hal ini, Achmad menilai Indonesia berpotensi menjadi pelopor perdagangan dunia yang lebih adil.

BACA JUGA:Kapan Jadwal Libur Cuti Bersama Natal dan Tahun Baru 2024/2025? Cek Tanggalnya di Sini

BACA JUGA:Mengenal ICE Curriculum di Sekolah IPEKA, Dukung Pengembangan Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan

Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat kebijakan nasional yang sejalan dengan komitmen global.

"Dengan memperkuat kebijakan nasional, memainkan peran aktif dalam diplomasi global, dan menjaga konsistensi dalam forum internasional, Indonesia dapat memimpin perubahan menuju dunia yang lebih adil," ujar Achmad kepada wartawan, pada Senin 18 November 2024.

Menurut dia upaya ini dapat mencakup penguatan sektor domestik seperti UMKM dan industri dalam negeri, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi penonton di pasar internasional.

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan daya saing melalui teknologi, efisiensi logistik, dan akses pembiayaan bagi usaha lokal.

BACA JUGA:Hendry Lie Ditangkap Kejagung, Tersangka ke-22 Dugaan Korupsi Timah

BACA JUGA:Dongkrak Kontribusi Industri Manufaktur Lokal, Ini Strategi Kemenperin

Dengan diperkuatnya kemampuan domestik, maka akan berdampak pada semakin kuatnya posisi Indonesia dalam perdagangan global.

Di sisi lain, tantangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina dan tragedi Gaza menunjukkan bahwa sistem dunia saat ini rentan terhadap ketidakstabilan.

Indonesia, dengan prinsip "bebas aktif," memiliki legitimasi untuk memainkan peran mediator dalam menyelesaikan konflik global secara damai.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads