bannerdiswayaward

Kritik Keras Pakar UGM soal OJK Ganti Nama Pinjol Jadi Pindar: Sesat Pikir!

Kritik Keras Pakar UGM soal OJK Ganti Nama Pinjol Jadi Pindar: Sesat Pikir!

Pakar sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Andreas Budi Widyanta mengkritik keras Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penggantian istilah pinjaman online (pinjol) menjadi pinjaman daring (pindar) -Dok.UGM-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pakar sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Andreas Budi Widyanta mengkritik keras Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas penggantian istilah pinjaman online (pinjol) menjadi pinjaman daring (pindar) untuk layanan pendanan bersama berbasis teknologi (LPBBTI) yang legal atau berizin.

Penggantian istilah ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat mengenali penyelenggara fintech peer-to-peer yang telah mengantongi izin dari OJK.

Selain itu juga mengubah stigma negatif pinjol yang sering dianggap sebagai penyebab berbagai masalah sosial di masyarakat.

BACA JUGA:Angka Pengangguran Terbuka Lulusan SMK Lebih Tinggi Melebihi Jenjang SMA dan Diploma

BACA JUGA:Link dan Cara Daftar Akun SNPMB 2025 untuk Siswa dan Sekolah

"Penyelenggara LPBBTI diharapkan terus memiliki citra positif di masyarakat, termasuk dalam implementasi penguatan tata kelola yang baik dan penguatan manajemen risiko penyelenggara LLPBBTI," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventrua, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 18 Desember 2024.

Agusman menambahkan, salah satu langkah yang dilakukan oleh industri adalah memperkenalkan nama pinjaman daring (pindar) untuk LPBBTI yang legal atau berizin OJK.

Namun demikian, hal ini mendapatkan kritik pedas dari Budi Widyanta lantaran dianggap kesesatan berpikir.

"OJK ini menjadi sebuah institusi badut yang sangat lucu. Jadi ini sebetulnya apa yang dilakukan oleh OJK itu mengobati sakit kanker dengan meminum panadol. Jadi nggak ada hubungannya," ungkap Adreas ketika dihubungi Disway, Selasa 17 Desember 2024.

BACA JUGA:Fenomena Familicide: Pembunuhan Massal Berkedok Bunuh Diri Sekeluarga yang Terjadi di Tangsel dan Kediri

BACA JUGA:Berada Dipenjara Selama 15 Tahun, Mary Jane Fasih Berbahasa Indonesia dan Jawa

Menurutnya, mengubah nama tidak ada hubungannya dengan pemecahan masalah.

"OJK melakukan sesat pikir. Kesesatan berpikir OJK adalah tidak ada hubungannya merubah nama itu dengan bahwa itu akan kemudian mensolusikan problem pinjol."

"Saya usul, kenapa OJK tidak membuat singkatan baru. Bukan pindar, kenapa bukan piring? Kan sama-sama pinjaman karing. Bodoh menamainya kok pindar. Sulit diingat orang. Kalau piring lebih mudah," cecarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads