JPPI: Setiap Hari Ditemukan Minimal 1 Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan

JPPI: Setiap Hari Ditemukan Minimal 1 Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan

JPPI: Setiap Hari Ditemukan Minimal 1 Kasus Kekerasan di Lembaga Pendidikan-Disway/Cahyono-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyebut, setiap hari ditemukan minimal 1 kasus kekerasan di lembaga pendidikan pada tahun 2024.

Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji, mengatakan, sepanjang 2024 ada sebanyak 573 kasus kekerasan di dunia pendidikan.

BACA JUGA:Kasus Kekerasan Dunia Pendidikan Melonjak Tajam di 2024, Paling Banyak di Jawa Timur

BACA JUGA:Rayakan Hari Ibu: Peran Ibu dalam Mendidik dan Mengurangi Kekerasan Rumah Tangga

Data kasus kekerasan di dunia pendidikan ini, didapat JPPI dari berita media massa, kanal pengaduan JPPI di Instagram @sahabatjppi, dan kanal pengaduan JPPI melalui website www.new-indonesia.org.

"Bila satu tahun terdapat 366 hari, sedangkan jumlah kasus kekerasan mencapai 573, maka bisa dikatakan bahwa setiap hari minimal ditemukan 1 kasus kekerasan di lembaga pendidikan," kata Ubaid di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 27 Desember 2024.

Ubaid memaparkan, tren kekerasan di dunia pendidikan di 2024 melonjak lebih 100 persen jika dibandingka tahun 2023.

BACA JUGA:Oknum Lurah Berprestasi Nasional di Empat Lawang Dilaporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Mabes Polri

BACA JUGA:Kompolnas dan IPW Sepakat, Tindak Tegas Dugaan Kekerasan Bersenjata Anggota DPR Asal Golkar di Pekalongan

Pada tahun 2023, ada sebanyak 285 kasus kekerasan di dunia pendidikan, sedangkan di 2024 ada sebanyak 573 kasus.

"Dibanding tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus kekerasan mengalami lonjakan cukup tajam di tahun 2024. Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini mengalami lonjakan lebih dari 100 persen jumlah kasus," kata Ubaid.

Menurutnya, tren kekerasan di dunia pendidikan terjadi di seluruh lembaga pendidikan, baik di sekolah, madrasah, maupun pesantren.

Dia mencatat, kasus kekerasan paling banyak terjadi di sekolah yakni 64 persen, disusul pendidikan berbasis agama 36 persen, dan pesantren 20 persen.

BACA JUGA:Marak Kekerasan pada Anak, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Soroti Parenting Orang Tua

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads