Politisasi Peristiwa Seni di Pameran Yos Suprapto Dibeberkan Heri Dono: Bukan Karya Itu Ditakuti Kurator Karena Berbau Politis

Politisasi Peristiwa Seni di Pameran Yos Suprapto Dibeberkan Heri Dono: Bukan Karya Itu Ditakuti Kurator Karena Berbau Politis

Politisasi peristiwa seni di pameran Yos Suprapto dibeberkan Heri Dono yang mengatakan bahwa dampak pembatalan pameran di Galeri Nasinal bukan karya itu ditakuti karena barbau politis.-tangkapan layar youtube @Kuss Indarto-

Posisi kurator di sini juga melihat korelasi antara karya-karya seni yang ciptakan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

BACA JUGA:Daftar 51 Kampus Masuk Klasterisasi Perguruan Tinggi Mandiri 2025, Cek di Sini

BACA JUGA:Puspomal Bantah Prajurit TNI yang Tembak Bos Rental Mobil Bekingi Sindikat Penggelapan, Jual Putus atau Penadah?

Jika bicara seni tentunya juga membicarakan estetika, etika ataupun adap dalam wacana produksi seni rupa.

Heri Dono juga menyoroti bahwa pameran Yos tidak dibuka, namun disebutkan jika lukisan telah terjual dalam pemeran yang dibredel tersebut.

"Bagaimana orang mengkoleksi karya tersebut tanpa melihat karya dan pameran itu sebetulnya dibuka secara virtual," tambahnya.

Heri Dono juga mencoba untuk melihat karakter dari lukisan Yos yang dianggapnya bisa saja secara inovatif dan hanya berbentuk sebuah lukisan.

BACA JUGA:Mowilex Sukses Dapat Sertifikasi Perusahaan CarbonNeutral, Enam Kali Berturut-turut!

BACA JUGA:Alexander Isak Memecah Kebungkaman The Gunners, Transfer ke Arsenal dengan Pengakuan Sebuah Mimpi

“Jika dikatakan tentang riset, tentang tanah dan kualitas tanah serta mineral yang dibicarakan, saya tidak melihat secara inovatif maupun inventiveness apa yang disajikan itu untuk menjadikan pembelajaran bagi masyarakat dalam hal ketahanan pangan secara mandiri," paparnya.

Sciene, teknologi dan seni adalah satu kesatuan, di mana ada suatu tawaran menarik dalam bentuk estetika yang menarik dan tidak hanya dalam bentuk lukisan yang dua dimensional.

"Pertanggung jawaban seniman dalam estetika itu juga menyangkut apa yang ada dalam riset Yos Suprapto dapat ditampilkan dan memberikan wacana-wacana baru, baik dalam pengembang estitika dan pertanggung jawaban artistik".

Pertanggung jawaban artistik juga menjadi pertanggung jawaban bagi kurator dan Galeri Nasional untuk menentukan yang memberikan kebaruan dalam perkembangan seni rupa Indonesia dan dunia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads