Lukisan Yos Suprapto Sarat Nilai Politik, Dosen Seni Rupa Sebut Seniman Terpecah 2 Kubu
Dosen Seni Rupa di ISI Yogyakarta dalam akun YouTube Channel Painting Explorer, Deni Junaedi--YouTube Channel Painting Explorer
BACA JUGA:Dosen Seni Rupa Membedah Tiap Lukisan Yos Suprapto, Benarkah Menyimpang dari Tema?
“Ketika karya itu dipajang, ya tak hanya nilai estetis, kalau gak suka dengan karya ini wah ini keberanian misalnya memadukan warna. Namun otomatis orang akan mengaitkan dengan nilai yang lain, dengan nilai politik, politik praktis yang terjadi pada pemerintahan Indonesia,” ucapnya.
Seniman Pecah Kongsi
Menurut Deni, masyarakat yang melihat lukisan Yos Suprapto yang dinilai vulgar oleh kurator Suwarno Wisetrotomo, akan memiliki dua penilaian.
“Otomatis orang yang suka pada Jokowi tak suka dengan lukisan ini. Yang tak suka atau benci ya suka dengan lukisan tersebut. Makanya dalam diskusi di media sosial komentar-komentarnya, beberapa seniman membela pak Warno ya,” katanya.
Karena memang dulu, kata Deni, para seniman mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai presiden.
“Ketika Jokowi naik, seniman Yogya memang deklarasikan langsung dukungannya ke Jokowi. Namun setelah kasus MK saat Gibran dicalonkan capres itu kan mulai pecah ya misalnya kelompok Butet misalnya mulai terpecah kongsi,” katanya.
Akan tetapi, kata dia, masih banyak pula yang menyukai Jokowi.
“Yang suka Jokowi masih ada. Apalagi Jokowi saat berpisah dengan PDIP. Yang suka bilang jokowi, yang gak suka bilang Mulyono. Saya karena tak pilih Jokowi dan tak memilih Prabowo semoga lebih objektif ya,” katanya.
Lukisan Yos Suprapto
Sedikitnya ada 5 lukisan yang menjadi sorotan masyarakat dan mengundang kontroversi. Berikut judul lukisan Yos Suprapto
1. Konoha 1
Lukisan yang menampilkan figur sosok mirip Jokowi dengan pose Raja Jawa.
Salah satu lukisan Yos Suprapto --X
“Ini cara duduknya ingatkan kita pada sosok raja Jawa Kesultanan. Ada beberapa orang diinjak menggambarkan rakyat kecil dikawal oleh tentara dan senjata laras panjang. Ada tentara atau brimob di sisi kanan kirinya. Dan yang jadi persoalan karena mirip Jokowi. Saya mengatakan mirip Jokowi karena ketika Yos mengatakan dalam jumpa pers di Kompas ini memang Jokowi. Secara judul juga mengarah ke sana bahwa Konoha seperti kita tahu menjadi nama lain Indonesia di kalangan media sosial, mengganti negara Indonesia,” ujar Deni.
Lalu ada mata 1 di tengah, yang menyiratkan dajjal.
“Dajjal itu kan penipu. Jadi ini Jokowi digambarkan sebagai dajjal yang menginjak rakyat dibekingi tentara. Rakyatnya saling berkelahi. Diadu dan diinjak lagi. Walaupun baju rakyatnya ini belum menggambarkan rakyat yang seharusnya bisa pakaiannya compang camping,” ucap Deni.
2. Niscaya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: