Legislator Kecewa Pernyataan Blunder Penasihat Kapolri Terkait Penembakan Bos Rental Mobil

Legislator Kecewa Pernyataan Blunder Penasihat Kapolri Terkait Penembakan Bos Rental Mobil

Anggota Komisi III DPR RI F Golkar, Rizki Faisal mengkritik keras pernyataan Aryanto Sutadi sebagai Penasihat Kapolri yang dinilai blunder dalam menanggapi peristiwa Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak-Instagram Rizki Faisal-

Lebih jauh, dia memiliki keyakinan jika Kapolri dan seluruh jajaran Polri berkomitmen untuk meningkatkan profesionalisme, keberanian, dan kesiapan dalam menjalankan tugas melindungi masyarakat.

“Kami yakin bahwa Kapolri memiliki komitmen kuat untuk menjaga wibawa institusi Polri. Karena itu, setiap pernyataan publik dari pejabat internal harus mencerminkan semangat tersebut dan memperkuat citra positif Polri di mata masyarakat,” demikian Rizki Faisal.

Diketahui, Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi mengomentari kasus tewasnya bos rental mobil karena ditembak. Ia menilai tindakan yang dilakukan bos rental Ilyas Abdurrahman menyergak pencuri merupakan tindakan nekat.

BACA JUGA:Anak Bos Rental Mobil Bantah Pernyataan Panglima Komando Armada: Oknum TNI AL Sempat Todongkan Pistol

Aryanto Sutadi mengatakan polisi yang menolak membantu juga sepertinya tak menyangka bos rental justru menghadapi pencuri tanpa penampingan petugas.

"Dia (polisi) gak menyangka orang yang minta tolong nekat betul yah menghadapi orang bersenjata," kata Aryanto sambil tertawa.

Ia mengatakan jika memposisikan diri sebagai polisi yang berjaga saat itu, pasti akan meminta bantuan lebih dulu.

"Kalau seandainya polisi itu polisi baik saya pasti akan nyari kekuatan. Diskresi saya minta bantuan polsek 'pak ini ada begini minta bantuan segera', didatangkan sehingga kita bisa ke sana dan berhasil, saya gak akan berangkat sendiri gitu," kata Aryanto Sutadi.

Oleh karena itu Aryanto tak menyalahkan anggota polisi Polsek Cinangka yang telah menolak membantu bos rental dalam mengejar pencuri mobil.

"Makanya saya gak bisa menyalahkan anggota di lapangan untuk menolak saat itu, tetapi ini mesti diperiksa Propam apa dia layak menolak bantuan. Karena ada SOP, antara SOP dengan critical point itu lah kematangan polisi di lapangan dan keahlian dia bertindak. Ini contoh aktivitas polisi yang pelik, kalau salah diguyo-guyo kalau berhasil belum tentu disanjung," katanya.

BACA JUGA:Rental Mobil Makmur Jaya Ternyata Pernah Kejar Unit yang Digelapkan hingga Berganti Skin Pemuda Pancasila!

Sebelumnya, kasus penembakan bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman terjadi pada 2 Januari 2025 kemarin. Penembakan itu terjadi saat korban mempertahankan mobil miliknya dari tangan pencuri.

Ilyas tewas usai ditembak pada bagian dada di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Tragisnya sebelum tewas ditembak, bos rental itu sempat meminta bantuan pada polisi di Polsek Cinangka, tapi ditolak. Saat meminta bantuan, bos rental diminta membuat laporan polisi lebih dulu. Sedangkan waktu itu, posisi mereka sedang melakukan pengejaran terhadap pencuri mobil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads