Direktur Penyidikan Tepis Tuduhan PDIP soal Ketua KPK Orang Pilihan Jokowi

Direktur Penyidikan Tepis Tuduhan PDIP soal Ketua KPK Orang Pilihan Jokowi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara soal tuduhan Juru Bicara PDI Perjuangan Guntur Romli soal status tersangka Hasto Kristiyanto bukan murni perkara hukum-disway.id/Ayu Novita-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara soal tuduhan Juru Bicara PDIP Guntur Romli soal status tersangka Hasto Kristiyanto bukan murni perkara hukum.

Guntur mengatakan bahwa Ketua KPK Setyo Budiyanto merupakan orang pilihan mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga, tugas utamanya adalah membuat Hasto menjadi tersangka.

"Kami sebetulnya lebih fokus kepada pemenuhan bukti-bukti dugaan-dugaan yang disangkakan kepada HK," kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK pada Rabu, 8 Januari 2025.

BACA JUGA:Waspada! BMKG Ungkap 16 Wilayah Indonesia Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk 9-10 Januari 2025

BACA JUGA:Dana BOSP Cair Bulan Januari 2025, Bisa Dipakai untuk Apa Saja?

Asep menegaskan, pihaknya tidak akan fokus kepada pernyataan-pernyataan di luar tugas Penyidik KPK.

Sementara, Penyidik KPK hanya akan fokus kepada pembuktian pasal-pasal yang disangkakan kepada Hasto.

"Jadi terkait statement apapun, dari pihak manapun, bagi Penyidik KPK khususnya lebih fokus bagaimana membuktikan pasal-pasal yang disangkakan. Jadi kami tidak ikut masuk ke dalam hal tersebut," jelasnya.

Asep mengungkap bahwa Hasto akan dipanggil kembali sebagai tersangka pada Senin depan tanggal 13 Januari 2025.

"Kapan HK dipanggil, minggu depan. Tunggu saja," singkatnya.

BACA JUGA:Link dan Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Siswa Lengkap Jadwalnya

BACA JUGA:Eks Penyidik KPK Beberkan Aliran Uang Suap PAW dari Hasto Dalam Kasus Harun Masiku, Ternyata..

Sebelumnya, Hasto diduga menjadi pihak pemberi suap yang disebut bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi bersama Harun. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads