Tahun 2025 Belum Berjalan Sebulan, Pekerja Sudah Dihantui Gelombang PHK
Tahun 2025 Belum Berjalan Sebulan, Pekerja Sudah Dihantui Gelombang PHK-Tangkapan Layar/ Illustrasi-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Tahun 2025 belum berjalan sebulan, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kini sudah membayangi para pekerja di negara Indonesia.
Bahkan, badai PHK ini juga telah terjadi kepada sejumlah perusahaan besar di dunia.
Salah satunya adalah Microsoft yang dikabarkan telah melakukan PHK besar-besaran kepada 1.900 karyawannya pada awal tahun 2024 lalu.
BACA JUGA:Masuknya Prabowo dalam 10 Pemimpin Berpengaruh di Dunia Diapresiasi Garuda Asta Cita Nusantara
BACA JUGA:4 Oknum Polisi Disidang Etik, AKP hingga Brigadir Didemosi Terkait Dugaan Pemerasan Penonton DWP
Bahkan hingga Juni 2024 lalu, jumlah karyawan Microsoft masih terus berkurang hingga menyisakan 228.000 karyawan.
Menanggapi hal ini, Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sutrisno Iwantono menyatakan bahwa adanya gelombang PHK adalah sesuatu yang harus dihindari, ditengah-tengah ekonomi Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja ini.
"Ya kita tahu ekonomi kita sedang tidak baik-baik saja, 2025 ini juga hampir semua orang meramalkan akan sulit juga. Tapi kita berharap 2025 ini jangan sampai terjadi gelombang PHK yang besar," jelas Sutrisno dalam diskusi daring yang digelar pada Sabtu 11 Januari 2025.
Sementara itu menurut Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Sunarno juga turut membenarkan adanya PHK besar-besaran di kalangan para buruh.
BACA JUGA:Bappebti Kemendag Resmi Serahkan Pengawasan Aset Keuangan Digital Kepada OJK
BACA JUGA:Lowongan Kerja dan Magang BUMN 2025 Resmi Dibuka: Ada DAMRI hingga Hutama Marga Waskita!
Kendati begitu, dirinya juga menambahkan bahwa fenomena ini biasanya terjadi karena adanya relokasi.
"Beberapa waktu terakhir ini, memang banyak terjadi pengurangan karyawan atau PHK untuk yang ada di industri padat karya seperti untuk garment dan tekstil. Tapi tidak semuanya kasusnya itu bangkrut atau tutup, jadi ada banyak juga dari perusahaan-perusahaan itu karena relokasi aja," ujar Sunarno.
Sementara itu menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, penguasaan hard skills seperti AI dan Big Data, soft skills seperti creative thinking, resilience, leadership, dan analytical thinking menjadi kunci keberhasilan tenaga kerja di masa depan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: