Dewan Pakar BPIP, Dubes Djumala Apresiasi Komitmen Kemlu Jalankan Diplomasi Pancasila
Dr. Darmansjah Djumala, Dewan Pakar BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri menyampaikan apresiasinya atas komitmen Kemlu untuk melaksanakan diplomasi yang berlandaskan nilai Pancasila. -dok disway-
Dubes Djumala berpandangan bahwa ke depan diplomasi Pancasila oleh Kemlu dapat difokuskan pada isu-isu yang bermuatan nilai kemanusiaan, gotong royong dan musyawarah.
BACA JUGA:Bocoran Cak Imin soal Konsep Sekolah Rakyat yang Mau Dibangun Prabowo
BACA JUGA:Tiba di Indonesia, Patrick Kluivert Bawa Harapan Para Suporter Timnas
Lebih jauh Dubes Djumala, yang pernah menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden Jokowo periode pertama, mengungkapkan bahwa diplomasi Pancasila yang akan dilakukan Kemlu tepat waktu.
Hal ini berkaitan dengan penganugerahan status Memory of the World oleh PBB-UNESCO pada Mei 2023 untuk pidato Bung Karno di PBB, New York, 30 September 1960, yang berjudul “To Build the World Anew”.
Pidato tsb. berisi pikiran Bung Karno yang terkandung dalam Pancasila yang relevan untuk menyelesaikan konflik dunia.
Penganugerahan Memory of the World untuk pidato Pancasila tersebut menunjukkan bahwa PBB menilai Pancasila mengandung nilai-nilai universal dalam memecahkan isu-isu global.
BACA JUGA:Heboh Mobil RI 36 Kawal Raffi Ahmad, Cak Imin Angkat Bicara: Kalau Tidak Butuh, Ya Biasa Saja
BACA JUGA:Klik Link Saldo DANA Gratis Hari ini 12 Januari 2025, Ambil Cuan Rp150.000 Sekarang!
Pengakuan terhadap pidato Bung Karno tentang Pancasila di PBB itu membuka ruang bagi diplomasi Indonesia untuk memperkenalkan Pancasila ke dunia internasional.
Sebab, naskah pidato itu terbuka untuk digunakan para peneliti, akademisi, dan praktisi mancanegara dalam mempelajari Pancasila sebagai disiplin ilmu filsafat dan politik.
“Tinggal kini para diplomat Indonesia yang harus kreatif mengapitalisasi status Memory of the World itu untuk mempromosikan nilai luhur Pancasila agar bisa memberi inspirasi bagi negara-negara di dunia dalam mengatasi berbagai isu global berdasarkan semangat gotong royong (kerjasama) dan musyawarah (dialog) dalam forum internasional”, demikian tutup Dubes Djumala.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: