Menag Nasaruddin Umar: Isra Mikraj Mengajarkan Pentingnya Menegakkan Salat

Menag Nasaruddin Umar: Isra Mikraj Mengajarkan Pentingnya Menegakkan Salat

Menag Nasaruddin Umar: Isra Mikraj Mengajarkan Pentingnya Menegakkan Salat-Kemenag-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Umat Islam di seluruh dunia memperingati peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad saw, sebuah perjalanan spiritual monumental yang menjadi titik balik dalam sejarah dakwah Islam. 

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pesan terpenting dari Isra Mikraj adalah menegakkan salat, yang menjadi "oleh-oleh" utama Rasulullah saw dari peristiwa suci tersebut.

BACA JUGA:Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, 140.339 Orang Tinggalkan Jakarta Naik Kereta Api

BACA JUGA:Innalillahi! Detik-Detik Qari di Bireuen Meninggal Dunia saat Baca Al Quran Peringatan Isra Miraj 2025

"Isra Mikraj adalah perjalanan spiritual luar biasa yang menjadi puncak hubungan seorang hamba (al-abd) dengan Sang Pencipta (al-Khalik) menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Pesan utama dari peristiwa ini adalah salat, yang juga disebut Rasulullah sebagai Mi’rajnya orang mukmin," ujar Menag dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu 26 Januari 2024.

Pesan Salat dalam Kehidupan

Menag mengajak umat Islam untuk menjadikan salat sebagai fondasi spiritualitas dan pilar kehidupan beragama. 

Salat, katanya, tidak hanya mencerminkan hubungan vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga membawa pesan horizontal, yaitu tentang pentingnya menebar kedamaian dan keselamatan.

BACA JUGA:15 Promo Makanan dan Minuman Spesial Long Weekend Libur Isra Miraj dan Imlek 2025, Jangan Sampai Kehabisan!

BACA JUGA:10 Hikmah yang Terkandung dalam Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Umat Muslim Wajib Tahu!

"Salat mengajarkan kedisiplinan, ketundukan, dan hubungan yang erat dengan Allah Swt. Ditutup dengan salam, salat mengingatkan kita untuk terus menebarkan kedamaian kepada sesama manusia," jelas Menag.

Ia juga menekankan bahwa salat adalah fondasi yang menguatkan nilai-nilai keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa. 

"Ketika fondasi ini kuat, spiritualitas yang terinternalisasi dengan baik akan menjadi landasan untuk membangun persatuan, toleransi, dan harmoni sosial," tambahnya.

Menag menyoroti bahwa salat tidak hanya soal kesalehan individual, tetapi juga harus berdampak pada kesalehan sosial. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads