Dukung Pencegahan Stunting, Alfamart dan Sarihusada Luncurkan Program Satu Telur Sehari

Dukung Pencegahan Stunting, Alfamart dan Sarihusada Luncurkan Program Satu Telur Sehari

Dukung Pencegahan Stunting, Alfamart dan Sarihusada Luncurkan Program Satu Telur Sehari-M. Ichsan-

TANGERANG, DISWAY.ID-- Stunting pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang dihadapi keluarga Indonesia.

Untuk itu, pentingnya kolaborasi multipihak dalam mendukung pemerintah mempercepat upaya penurunan angka stunting pada anak di Indonesia. 

BACA JUGA:60 Persen Dana Pemda untuk Stunting Dipakai Kunker, Wamendagri: Buat Bangun Sekolah Ngakunya Gak Punya Uang

BACA JUGA:Peringati Hari Gizi Nasional ke-65, Kemenkes RI Targetkan Turunkan Angka Stunting hingga 14 Persen

Sebagai bentuk komitmen untuk berkontribusi dalam penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia, Alfamart bersama Sarihusada meluncurkan program bersama bertajuk “Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa” bertepatan pada momentum Hari Gizi Nasional 2025 yang diselenggarakan di gerai Alfamart Raya Solear, Kabupaten Tangerang, kAMIS 30 Januari 2025. 

Peluncuran ini sejalan dengan program “Satu Telur Sehari” Alfamart selama enam bulan penuh di 24 lokasi di kota/kabupaten yang menyasar lebih dari 1.000 anak yang terindikasi stunting dan menjadi fokus dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting anak di Indonesia. 

BACA JUGA:Kampus UB dan UMM Dilibatkan dalam Pengentasan Stunting di NTT

BACA JUGA:BKKBN Temukan Kasus Stunting saat Makan Bergizi Gratis di Ciracas

Kolaborasi ini juga menghadirkan dukungan skrining status gizi dan edukasi yang diikuti secara antusias oleh masyarakat dan juga menjadi bagian dari Kampanye “3 Langkah Maju (3LM)” untuk menciptakan Generasi Maju Bebas Stunting. 

Prevalensi stunting pada anak Indonesia saat ini masih perlu diwaspadai dimana berdasarkan data SKI 2023 dilihat bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting.

Berbagai penyebab dalam permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman, rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan. 

Tanpa penanganan yang tepat, permasalahan stunting akan bisa dapat mempengaruhi kesehatan anak di masa depan, sehingga dapat menghambat cita-cita bangsa untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. 

BACA JUGA:Menteri Wihaji: Pemerintah dan BGN Siapkan Program Makan Gratis untuk Cegah Stunting

BACA JUGA:Jurus Budi Setiyono Atasi Masalah Stunting di Indonesia

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads