Herman Khoiron Kritik Kurangnya Sosialisasi Kebijakan Distribusi Gas LPG 3 Kg

Gegara Tak Tahu Ada Aturan Bawa KTP dan KK untuk Beli Gas 3 Kg, Warga Tigaraksa Cekcok-disway.id/Candra Pratama-
JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mengkritik kebijakan pemerintah yang memutuskan distribusi LPG 3 kg hanya sampai ke pangkalan gas.
Menurutnya, sosialisasi terkait kebijakan tersebut masih kurang dan perlu diperbaiki.
BACA JUGA:Rieke Dyah Pitaloka Sebut Kegaduhan Gas LPG 3 Kg Pengalihan Isu, 'Melon 3 Kg Makan Pagar'
BACA JUGA:KPK Sita Uang dan Jam saat Geledah Rumah Politikus Partai NasDem Ahmad Ali
"Pada setiap penerapan kebijakan publik sejatinya itu harusnya waktunya cukup dan kemasifannya itu, penyebar luasannya itu ya harus lebih masif, sehingga warga tahu apakah melalui WA, SMS, ataukah melalui media-media pamflet," katanya, Selasa 4 Febuari 2025.
"Misalkan ditempel di kelurahan-kelurahan desa kan semestinya sampai ke desa-desa kalau kemudian tiba-tiba dalam waktu tempo yang terlalu singkat hanya seminggu kemudian dikeluarkan aturan ya tidak sampai kepada tingkat bawah," lanjutnya.
Ia juga menyoroti bahwa meskipun penyelenggara mematuhi aturan hingga tingkat pangkalan, masyarakat tidak tahu harus membeli ke pangkalan mana, karena selama ini mereka terbiasa membeli gas LPG 3 kg di warung atau toko-toko terdekat.
"Orang pangkalan aja tidak tahu gitu. Yang selama ini yang masyarakat tahu kan beli di warung-warung, di toko-toko gitu ya," tambah Herman.
BACA JUGA:Gegara Tak Tahu Ada Aturan Bawa KTP dan KK Beli Gas LPG 3 Kg, Warga Tigaraksa Saling Cekcok
Terkait hal ini, Herman mengatakan bahwa DPR akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan baru tersebut. Tentu dengan atas kebijakan baru atas sistem yang baru, nanti DPR akan mengundang.
"Tapi kami masih memberi kesempatan ya karena Pertamina, pemerintah sudah merespon terhadap situasi masyarakat hari ini jadi sudah merespon," ujarnya.
Herman juga menjelaskan bahwa DPR akan memberikan waktu bagi pemerintah dan Pertamina untuk melancarkan kebijakan tersebut sebelum mengundang mereka untuk pemaparan lebih lanjut.
"Kita beri waktu untuk melancarkan dulu lah situasinya supaya baik dulu. Kemudian baru nanti kita undang untuk memaparkan bagaimana kedepannya supaya betul-betul memenuhi keinginan semua pihak
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: