Dana Riset Rp1,2 T Terancam Dipotong imbas Efisiensi Anggaran, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek

Dana Riset Rp1,2 T Terancam Dipotong imbas Efisiensi Anggaran, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi -Disway/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 memerintahkan jajarannya melakukan efisiensi anggaran.

Tak terkecuali Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang saat ini tengah membahas sektor yang akan diefisiensi.

BACA JUGA:Nah Lho! Lampu di Kantor Kementerian BUMN Mendadak Dimatikan, Bagian dari Efisiensi Anggaran?

BACA JUGA:Kebijakan Efisiensi Anggaran Ada yang Melawan, Prabowo: Merasa Sudah Jadi Raja Kecil

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Addziman menyebut bahwa Kemendiktisaintek mulanya mendapatkan anggaran 2025 sebesar Rp57 triliun.

Dari angka tersebut, "Dana riset kita ini sekitar Rp1,2 triliun," ungkap Fauzan pada media briefing di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, 11 Februari 2025.

Dalam pembahasannya, Fauzan mengupayakan agar efisiensi ini tidak tumpang tindih dengan peraturan yang ada.

BACA JUGA:Gaji Komisi Yudisial Hanya Sampai Oktober 2025, Ketua KY: Dampak Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:DPR RI Tunda Rapat Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Kementerian

"Ada beberapa aturan dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 bahwa dana riset itu harus 30 persen dari BOPTN di bagian penelitian. Jadi kami masih berupaya untuk tidak lebih kecil lagi," tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya tengah merasionalisasikan efisiensi anggaran agar potongan di dana riset dapat ditekan sekecil-kecilnnya.

Terlebih, ia menilai dana Rp1,2 triliun yang ada saat ini masih terhitung kecil.

"Tahun 2024, dari jumlah proposal yang masuk, kami itu hanya bisa mendanai sebesar 7 persen. Hanya 7 persen dari dana sekitar Rp1,2 triliun. Bayangkan kalau kita potong lagi, lebih kecil lagi," cetusnya.

Diungkapkannya, dari 350 ribu dosen yang ada saat ini, yang telah terregister di SINTA baru 20-250 ribu.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads