Dana Riset Terancam Efisiensi Anggaran, Kemendiktisaintek Cari co-Funding dengan Industri
Plt Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Kemendiktisaintek Karlisa Priandana-disway.id/Annisa Amalia Zahro-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Dana untuk riset di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terancam berkurang imbas efisiensi anggaran yang tengah dilakukan pemerintah.
Plt Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek, Karlisa Priandana mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar efisiensi anggaran tidak berdampak besar pada program penelitian.
"(Jumlah anggaran yang diefisiensi) belum final, masih ada diskusi di berbagai pihak. Kita berharap pemotongannya tidak terlalu mempengaruhi," terang Lisa, ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, 14 Februari 2025.
BACA JUGA:Regulasi AI Tengah Disusun, Kemendiktisaintek: Jangan Sampai Inovasi Mandek
Kalaupun terjadi pemotongan akibat efisien anggaran, lanjutnya, hanya terjadi pada operasional dan acara seremonial, seperti focus group discussion (FGD) dan kunjungan ke daerah dengan biaya akomodasi tinggi.
"Kita harap inovasi tidak akan terputus walaupun ada efisiensi anggaran, jadi memang kita akan lakukan efisiensinya di sisi operasional."
Di samping itu, pihaknya juga mengupayakan riset di perguruan tinggi dilakukan bersama dengan industri.
"Kita perlu kuatkan kerjasama industri dengan universitas karena inovasi tidak bisa sendiri-sendiri. Misalnya perguruan tinggi jalan sendiri, punya inovasi sendiri, sedangkan industri punya sendiri, inovasinya jalan sendiri. Itu jadi tidak efektif," tuturnya.
Sedangkan ketika program ini dilaksanakan bersamaan, kedua pihak akan mendapatkan manfaat yang dibutuhkan sesuai dengan agenda masing-masing.
BACA JUGA:KPK Harap Kerja Sama dengan SFO Berdampak Pulihkan Kerugian Negara
BACA JUGA:Mbak Ita Mangkir 4 Kali, KPK Jadwalkan Panggil Kembali Pekan Depan
"Kita inginnya kerja bareng, artinya cost-nya juga bisa di-share. Jadi misalnya co-funding, kita akan perbanyak riset-riset yang skema-skemanya co-funding. Jadi industri keluar dana, universitas via pemerintah juga mengeluarkan dana riset."
Kemudian, "Nanti manfaatnya juga mutual. Dari sisi perguruan tinggi mungkin bisa dapet publikasi, dari sisi industri juga bisa dapat produk-produk yang inovatif," paparnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: