Wacana Dedi Mulyadi Masukkan Wamil ke Kurikulum SMA, Wamendikdasmen Atip Angkat Bicara

Wacana Dedi Mulyadi Masukkan Wamil ke Kurikulum SMA, Wamendikdasmen Atip Angkat Bicara

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menanggapi wacana Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk memasukkan kurikulum wajib militer (wamil) di sekolah menengah atas (SMA).-Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menanggapi wacana Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk memasukkan kurikulum wajib militer (wamil) di sekolah menengah atas (SMA).

Menurut Atip, wamil dapat menjadi sarana pendidikan kedisiplinan yang sangat penting bagi para siswa.

"Penanaman kedisiplinan ini merupakan bagian dari pendidikan karakter yang sudah diterapkan di sekolah dan saat ini mendapat penekanan dan penguatan dalam Asta Cita Presiden Prabowo," ungkap Atip ketika dihubungi Disway.id, 24 Februari 2025.

BACA JUGA:Pengamat Optimistis Danantara Dapat Berpotensi Memberikan Dampak Positif Pada Perbankan

BACA JUGA:Cieeee! Kamu Dapat Hadiah Saldo DANA Gratis Rp470.000 Lewat Klaim Link DANA Kaget, Yuk Cek E-Wallet Sekarang

"Demikian pula dengan wajib militar yang salah satu tujuannya adalah kedisiplinan," tambahnya.

Namun begitu, ia menekankan pentingnya pengkajian mendalam dan komprehensif untuk bisa memasukkan wamil sebagai bagian dari kurikulum SMA.

"Namun, apakah wajib militer harus dimasukkan ke kurikulum SMA, perlu dikaji secara mendalam dan komprehensif," tuturnya.

Sebelumnya, Dedi menyampaikan wacana tersebut tepat setelah pelantikannya sebagai Gubernur Jabar di Jakarta, 20 Februari 2025.

BACA JUGA:Selamat Yah! Nomor WA Kamu Dapat Hadiah Saldo DANA Kaget Gratis Rp620.000 Hari ini, Cek Dompet Digital

BACA JUGA:Diikuti Banyak Negara, Seminar Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori

"Saya berencana memasukkan kurikulum wamil untuk SMA guna membentuk karakter bela negara," ungkap Dedi kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta.

Kebijakan ini utamanya akan diterapkan bagi pelajar yang terlibat dalam aksi balap liar dan geng motor.

"Kami sudah mengalokasikan sumber daya untuk menangani geng motor dan premanisme di Jabar. Rencananya, mereka yang tertangkap karena balapan liar atau terlibat dalam geng motor dan tawuran antar pelajar akan kami masukkan ke dalam program wamil," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads