DBS Group Bakal PHK 4.000 Karyawan Imbas AI

Kabar mengejutkan datang dari salah satu perusahaan jasa keuangan terkemuka di Asia, DBS Group Holdings Ltd. Diketahui, DBS telah mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 4.000 karyawan kontrak dan pekerja temporer dal-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kabar mengejutkan datang dari salah satu perusahaan jasa keuangan terkemuka di Asia, DBS Group Holdings Ltd. Diketahui, DBS telah mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 4.000 karyawan kontrak dan pekerja temporer dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
Rencana PHK ini sendiri sebelumnya sudah diumumkan oleh CEO DBS sendiri, Piyush Gupta, pada Senin 26 Februari 2025 lalu. Kendati begitu, dirinya juga menyebutkan bahwa DBS akan menambah sebanyak 1.000 posisi yang nantinya akan diisi oleh Artificial Intelligence atau AI.
"Ini pertama kalinya saya kesulitan dalam menciptakan lapangan pekerjaan, dan mencari cara agar peran karyawan tetap relevan," ucap Gupta di sebuah konferensi industri, yang digelar di Mumbai.
BACA JUGA:SELAMAT! Saldo Gratis Rp950.000 Bisa Kamu Klaim Lewat DANA Kaget Sekarang, Buruan Cek E-Wallet
BACA JUGA:Mohamed Salah Kasih Isyarat Besar Bakal Hengkang dari Liverpool? Kontraknya Memasuki Babak Baru
Kendati begitu, Gupta juga menambahkan bahwa keputusan ini dipastikan tidak akan mempengaruhi karyawan tetap nantinya.
Selain itu menurut Juru Bicara DBS, pengurangan jumlah karyawan kontrak ini merupakan proses alami, terutama jika mengingat masa habis kontrak karyawan dan pekerja lepas.
"Dengan ini, kami memprediksi pengurangan tenaga kerja akan muncul dari proses alami," ucapnya.
BACA JUGA:Pelindo Perkuat Kerja Sama Cegah Stunting di Kota Kupang Melalui TJSL
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Minta Petugas SMK PGRI 11 yang Urusi Soal PIP Diganti
Walaupun begitu, permasalahan pemangkasan anggaran akibat AI sendiri sudah menjadi hal yang patut untuk dikhawatirkan.
Sebelumnya, hasil survei yang diselenggarakan oleh World Economic Forum (WEF) yang bertajuk Survei Masa Depan Pasar Kerja tersebut juga menyebutkan bahwa sudah banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan tenaga kerja, dan menggantikannya dengan AI.
Dalam survei tersebut, dijelaskan juga bahwa sebanyak 41 persen dari ratusan pengusaha yang sudah mengantisipasi adanya pengurangan jumlah tenaga kerja di tengah-tengah majunya penggunaan AI.
BACA JUGA:Dapat Pendampingan Khusus, UMKM Binaan KAI Siap Tembus Pasar Lebih Luas
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: