Coretax Dianggap Jadi Biang Kerok Anjloknya Penerimaan Pajak, Kemenkeu Buka Suara
Kementerian Keuangan membantah jika kendala Coretax jadi penyebab anjloknya penerimaan Pajak-Kemenkeu-
JAKARTA, DISWAY.ID - Menanggapi dugaan akan implementasi sistem perpajakan digital Coretax sebagai alasan dibalik anjloknya penerimaan pajak pada periode Februari 2025 ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan keras memberikan bantahannya.
Menurut Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, pola penerimaan pajak sejak tahun 2022 selalu sama, dimana penerimaan meningkat pada bulan Desember namun menurun pada Januari dan Februari
BACA JUGA:Penerimaan Pajak Anjlok, Pengamat Soroti Peran Coretax
BACA JUGA:Ditjen Pajak Hapus Sanksi Administratif dari Implementasi Coretax, Ini Dia Rinciannya
“Tidak ada anomali, semuanya sama,” ucap Anggito kepada Disway di Jakarta, pada Jumat 14 Maret 2025.
Kendati begitu, dirinya juga turut membenarkan bahwa jumlah penerimaan pajak pada tahun 2025 ini memang turun lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau dihitung, cash memang turun,” ucapnya.
Menurut Anggito, ada dua faktor yang diduga menjadi penyebab dibalik penurunan ini. Faktor-faktor tersebut adalah faktor penurunan harga komoditas utama Indonesia seperti batu bara dan nikel, serta faktor administrasi.
“Tapi sekali lagi, setelah dinormalisasikan angka itu sampai 10 Maret, polanya sama seperti normal,” tegas Anggito.
BACA JUGA:Lakukan Perbaikan Pada Sistem Coretax, Dirjen Pajak Umumkan Hal Ini
Sebelumnya, sistem perpajakan Coretax disebut-sebut sebagai hambatan utama dalam proses pemungutan pajak dua bulan terakhir.
Menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, hal ini didasari oleh banyaknya laporan dari lapangan menunjukkan bahwa wajib pajak mengalami kesulitan serius mulai dari proses pelaporan, pembayaran, hingga akses layanan dasar perpajakan.
“Ketika penerimaan pajak tidak bisa dikumpulkan secara maksimal, maka otomatis kas negara terhambat menggerakkan program-program prioritas," ujar Achmad.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
