BI: Total Factor Productivity Harus Naik untuk Capai Pertumbuhan 8 Persen

Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa agar pertumbuhan perekonomian Indonesia bisa mencapai angka 8 persen, kontribusi produktivitas atau Total Factor Productivity (TFP) harus meningkat rata-rata menjadi 3,61 persen dari hanya 1,37 persen pada periode 2025-Istimewa-
Dalam hal ini, Indonesia tidak terkecuali, terutama dengan ketergantungannya pada komoditas dan industri berbasis tenaga kerja murah.
"Kedua, daya saing industri manufaktur Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand. Padahal, industri manufaktur adalah salah satu sektor yang dapat mendorong produktivitas tinggi dan meningkatkan nilai tambah dalam perekonomian," jelas Achmad.
Dan yang ketiga adalah, investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) masih sangat rendah.
BACA JUGA:Revisi UU TNI Tuai Polemik, Kapuspen Ajak Masyarakat Tak Mudah Diadu Domba
BACA JUGA:Tim 8 Prabowo Percepat Pembentukan Kopdes Merah Putih untuk Lawan Tengkulak
Menurut Achmad, negara-negara yang berhasil meningkatkan produktivitas, seperti Korea Selatan dan China, berinvestasi besar-besaran dalam R&D dan inovasi teknologi.
Indonesia, sebaliknya, masih tertinggal dalam hal ini, baik dari segi anggaran negara maupun insentif bagi sektor swasta untuk melakukan inovasi.
"Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029 hanya akan bisa tercapai jika pemerintah secara serius melakukan reformasi kebijakan yang berfokus pada peningkatan TFP," tutup Achmad.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: