Nasib Industri Otomotif Indonesia Tahun 2025 di Tangah Anjloknya Penjualan, Pengamat Singgung Opsen Pajak

Bebin Djuana selaku pengamat otomotif singgung kebijakan pemerintah dan opsen pajak di tengah penurunan pasar industri otomotif sejak 2024 lalu.-Bianca Khairunnisa-
JAKARTA, DISWAY.ID - Sejak tahun 2024 lalu, pasar industri otomotif di tanah air kerap mengalami penurunan yang cukup drastis, di mana pengamat singgung kebijakan opsen pajak yang diberlakukan oleh pemerintah.
Menurut Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), tingkat penjualan kendaraan bermotor diketahui telah turun dari angka Rp1 Juta menjadi Rp865.723 unit. Alhasil, GAIKINDO juga turut melakukan revisi target penjualan mereka pada bulan Oktober 2024 lalu.
“Kita harus merevisi (target penjualan) di bulan Oktober tahun lalu, yang semula targetnya Rp1,1 Juta. Namun kondisi berkata lain sehingga kami melakukan revisi target penjualan menjadi Rp850.000 unit,” jelas Kukuh dalam acara Media Gathering, yang diselenggarakan di resto Bungarampai, Jakarta Pusat, pada Senin 17 Maret 2025.
BACA JUGA:Hore! Pemprov Jakarta Cairkan THR PJLP Lebih Awal, PPSU: Terima Kasih Pak Gubernur
BACA JUGA:FIFGroup Resmikan Kampung Sehat Kedua di Jaksel, Ada Fasilitas IPAL
Sementara itu menurut Pengamat Otomotif, Bebin Djuana, industri otomotif pada tahun 2025 ini juga diprediksi akan suram.
Selain karena penjualan yang menurun drastis, kurangnya dukungan dari Pemerintah atas kondisi tersebut juga turut menjadi faktor mengapa industri otomotif semakin terpuruk.
“Secara umum lagi, saya katakan bahwa siapa sih yang berani mengatakan ekonomi Indonesia baik-baik saja? Karena merupakan bagian dari ekonomi dunia juga tidak baik-baik saja,” jelas Bebin ketika ditemui oleh Disway.id pada Selasa 18 Maret 2025.
Selain perekonomian yang tidak baik-baik saja, Bebin juga turut menyoroti peran kebijakan Pemerintah kepada industri otomotif.
BACA JUGA:Keren! Fasset Gandeng Mitra Kitabisa dan LAZ Salam Setara Hadirkan Zakat Crypto
BACA JUGA:Sikat! Promo XL PRIORITAS Ini Tak Boleh Terlewatkan
Salah satunya adalah kebijakan Opsen Pajak, yang dinilai paling berdampak besar kepada tingkat penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.
“Pemerintah menghimbau pabrik mobil untuk lebih efisien, untuk menurunkan harganya. Dari 20 tahun yang lalu itu nggak pake disuruh, udah kerja sendiri,” pungkas Bebin.
Sementara itu, kebijakan Opsen Pajak sendiri juga sempat membuat penjualan kendaraan bermotor sempat menurun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: