Hasan Nasbi Jamin Kebebasan Pers: Buktinya Ngak Ada Wartawan yang Diperkarakan

Hasan Nasbi Jamin Kebebasan Pers: Buktinya Ngak Ada Wartawan yang Diperkarakan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjamin kebebasan pers masih ada meski adanya teror di kantor Tempo-disway.id/anisha aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi menjamin kebebasan pers masih ada meski adanya teror di kantor Tempo.

Menurutnya, hal ini sudah dibuktikan oleh pemerintah dengan tidak melarang membuat berita.

"Soal kebebasan pers itu pemerintah nggak pakai teori lagi. Tapi kan sudah pembuktian. Nggak ada yang dilarang bikin berita. Iya kan? Nggak ada yang dilarang bikin podcast. Iya kan?," kata Hasan Nasbi, Minggu, 23 Maret 2025.

BACA JUGA:Penjelasan UGM soal Isu Ijazah Palsu Jokowi dengan Font Skripsi Times New Roman

BACA JUGA:Hati-Hati! BPOM Ungkap 43 Ribu Produk Makanan Tak Layak Konsumsi Selama Ramadan

Hasan menjelaskan bahkan tak ada wartawan yang diperkarakan, dan tidak ada larangan bagi wartawan untuk meliput di kantor pemerintahan.

"Nggak ada yang diperkarakan. Sampai sekarang kan nggak ada satupun media atau wartawan yang diperkarakan atau dilaporkan. Nggak ada yang dilarang masuk istana gara-gara kritis. Nggak ada. Nggak ada yang dilarang liputan misalnya di kantor-kantor pemerintahan gara-gara kritis. Nggak ada," ujarnya.

Dengan bukti tersebut, Hasan mengatakan tuduhan mengekang kebebasan pers itu nggak masuk akal.

Hasan kembali menegaskan, pemerintah tak pernah mengekang kebebasan pers di Indonesia. 

Ia pun menambahkan hal itu terbukti dari adanya banyak masyarakat yang masih kritis terhadap pemerintah.

BACA JUGA:UGM Kembali Klarifikasi soal Ijazah Palsu Jokowi, Bawa Kesaksian Teman Seangkatan

BACA JUGA:Lebaran 2025 Diprediksi Penuh Tantangan, Pengamat Ungkap Faktor Penyebabnya

"Di media sosial entah apa-apa yang diomongin orang. Iya kan? Dan nggak ada yang apa-apain kan gitu. Kami dari pemerintah hanya mencoba untuk meluruskan aja. Yang nggak benar kita luruskan. Itu kan padahal itu pekerjaan yang luar biasa berat tuh. Orang bisa marah-marah aja tiap hari terus kemudian kita meluruskan. Tapi ya itu pekerjaan pemerintah. Meluruskan kesalahpahaman kalau seandainya ada kesalahpahaman dipublikan gitu," jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads