Ormas Bikin Resah Pengusaha, Pakar Kebijakan Publik: Bom Waktu Penghambat Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa waktu ini, masyarakat Indonesia kembali diresahkan oleh tindakan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang kerap mendatangi tempat usaha untuk meminta tunjangan hari raya (THR).-dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Beberapa waktu ini, masyarakat Indonesia kembali diresahkan oleh tindakan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang kerap mendatangi tempat usaha untuk meminta tunjangan hari raya (THR).
Menurut Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam, tindakan ini sendiri dapat berdampak buruk terhadap iklim usaha.
“Kalau minta boleh aja, tapi jangan maksa,” ucap Azam.
BACA JUGA:Terbaru! 4 Kode Redeem FC Mobile EA Sports 23 Maret 2025, Klaim Item Gratis Sekarang Juga
BACA JUGA:Pemerintah Perbanyak Hunian Sementara Korban Letusan Gunung Lewotobi, Siapkan Bantuan Tunai
Sementara itu menurut Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, permasalahan THR pemaksaan tidak hanya berhenti pada kerugian materiil.
“Perasaan tidak aman dan ancaman terus-menerus menciptakan persepsi bahwa Indonesia adalah negara yang abai terhadap perlindungan bisnis. Padahal, iklim investasi yang kondusif bergantung pada rasa aman dan kepastian hukum,” jelas Achmad ketika dihubungi oleh Disway pada Sabtu 22 Maret 2025.
Selain itu, Achmad menambahkan, fenomena ini juga justru mencerminkan kegagalan negara dalam memberikan rasa aman, dimana Pengusaha seolah terjepit antara mematuhi hukum (dengan menolak memberi) atau melanggengkan praktik ilegal demi kelancaran bisnis.
BACA JUGA:Bapanas Menargetkan Tiga Ton Penggiling Padi untuk Tingkatkan Pangan Pemerintah
BACA JUGA:Promo JSM Alfamart Hari Ini Terbaru 23 Maret 2025 Edisi THR, Biskuit Roma Kelapa Rp27 Ribuan
Ketidakpastian ini juga memperburuk indeks kemudahan berusaha Indonesia, yang pada 2023 masih berada di peringkat 72 dari 190 negara menurut Bank Dunia.
“Jika pemerintah tidak segera turun tangan, situasi ini bisa menjadi bom waktu yang menghambat pertumbuhan ekonomi,” pungkas Achmad.
“Jika langkah-langkah tegas ini diabaikan, Indonesia akan terus terjebak dalam lingkaran masalah klasik yang menghambat kemajuan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: