Korban Gempa Dahsyat Tembus 3 Ribu Jiwa, Militer Myanmar Umumkan Gencatan Senjata Sementara

Pemerintah militer Myanmar mengumumkan gencatan senjata sementara dalam perang saudara negara itu--The Guardian/EPA
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah militer Myanmar mengumumkan gencatan senjata sementara dalam perang saudara negara itu untuk memfasilitasi upaya bantuan kemanusiaan setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang.
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan oleh para pemimpin militer yang juga mengepalai pemerintahan tidak terpilih pada Rabu malam melalui siaran televisi negara MRTV.
Gencatan senjata ini akan berlangsung hingga 22 April sebagai bentuk "kepedulian terhadap rakyat yang terdampak" oleh gempa yang terjadi pada Jumat sebelumnya dilansir dari Georgia Public Broadcasting.
BACA JUGA:Pemerintah Indonesia Kirim Tim USAR ke Myanmar untuk Cari Korban Gempa
Sebelumnya, kelompok-kelompok perlawanan bersenjata yang menentang pemerintahan militer telah lebih dulu menyatakan gencatan senjata sementara secara sepihak.
Namun, militer Myanmar memperingatkan bahwa kelompok-kelompok ini tidak boleh memanfaatkan situasi untuk menyerang negara atau berkumpul kembali, jika tidak ingin menghadapi "tindakan yang diperlukan".
Pasukan perlawanan juga menegaskan bahwa mereka tetap berhak melakukan perlawanan dalam rangka membela diri.
BACA JUGA:Film Pabrik Gula Tayang di Amerika Langsung Bikin Gempar
Penyelamatan Dramatis di Ibu Kota Myanmar
Pada hari yang sama, tim penyelamat berhasil menarik dua pria yang masih hidup dari reruntuhan sebuah hotel di ibu kota Myanmar, Naypyitaw.
Seorang korban lainnya ditemukan selamat dari sebuah wisma di kota lain, serta satu lagi di kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, lima hari setelah gempa terjadi. Namun, sebagian besar tim kini hanya menemukan jasad korban.
Gempa yang mengguncang pada Jumat siang menghancurkan ribuan bangunan, meruntuhkan jembatan, dan merusak jalan-jalan.
BACA JUGA:Film Pabrik Gula Tayang di Amerika Langsung Bikin Gempar
Hingga Rabu, jumlah korban tewas telah mencapai 3.003 orang, dengan lebih dari 4.500 orang terluka, menurut laporan MRTV. Namun, laporan lokal menyebutkan bahwa angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Gempa ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang telah terjadi akibat perang saudara. Sebelum bencana ini, lebih dari 3 juta orang telah mengungsi dan hampir 20 juta orang membutuhkan bantuan, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: