Universitas Udayana dan Mahasiswa Akan Bahas Kerja Sama dengan Kodam IX, TNI Tidak Dilibatkan

Universitas Udayana dan Mahasiswa Akan Bahas Kerja Sama dengan Kodam IX, TNI Tidak Dilibatkan

Berbagai penolakan terhadap kerja sama antara Universitas Udayana dengan Kodam IX/Udayana masih terus digaungkan oleh mahasiswa.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Berbagai penolakan terhadap kerja sama antara Universitas Udayana dengan Kodam IX/Udayana masih terus digaungkan oleh mahasiswa.

Hal ini berkaitan dengan kekhawatiran akan masuknya militer di kampus yang salah satunya berdampak pada independensi akademik.

"Penolakan ini muncul sebagai respons kekhawatiran kami terhadap masuknya unsur militerisasi dalam institusi pendidikan, yang seharusnya tetap netral dan bebas dari kepentingan sektoral tertentu," demikian pernyataan sikap BEM Universitas Udayana yang diterima Disway.id, dikutip 4 April 2025.

BACA JUGA:Max Verstappen Jajal Honda 0 SUV, Mobil Listrik Baru Honda Segera Isi Pasar Global 2026

BACA JUGA:Arus Mudik di Pelabuhan Bakauheni Berjalan Lancar dan Terkendali

Padahal seharusnya, kampus bertanggung jawab menjaga kebebasan akademik, memastikan lingkungan yang objektif, serta mencegah segala bentuk pembatasan terhadap kebebasan berpikir.

"Kerja sama ini berpotensi membatasi kebebasan akademik serta membuka ruang bagi politisasi dalam kegiatan akademik, yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan yang menjadi landasan pendidikan tinggi," paparnya.

Sedangkan di sisi lain, Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana menampik kekhawatiran tersebut.

BACA JUGA:Arus Mudik di Pelabuhan Bakauheni Berjalan Lancar dan Terkendali

BACA JUGA:Donald Trump Naikan Tarif Impor Terhadap Indonesia, Dasco: Pemerintah Mesti Perkuat Diplomasi Perdagangan

"Kami ingin meluruskan bahwa kerja sama ini tidak akan mengintervensi ruang akademik atau kebebasan berpikir di kampus. Seluruh program kerja sama akan bersifat edukatif, terbuka, dan partisipatif," terang Sudarsana dalam keterangannya, 31 Maret 2025.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Ketua Unit Komunikasi Publik (UKP) Dewi Pascarani bahwa bentuk kerja sama yang akan dilakukan berupa kuliah umum mengenai wawasan kebangsaan, penyebaran informasi mengenai rekrutmen, dan program pengabdian masyarakat yang akan diatur dengan petunjuk teknis dari masing-masing kegiatan.

Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa  yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan dan kesadaran bela negara. Hal ini penting di tengah tantangan disinformation dan disintegrasi sosial.

BACA JUGA:Nasib Carlo Ancelotti Dipenjara 4 Tahun 9 Bulan, Pelatih Real Madrid Didakwa Gagal Bayar Pajak Rp 18 Miliar

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads