bannerdiswayaward

Ada-ada Saja, PDGI Kritik Niat Menkes Mau Latih Tukang Gigi Atasi Kekurangan Dokter: Turunkan Standar, Bukan Solusi!

Ada-ada Saja, PDGI Kritik Niat Menkes Mau Latih Tukang Gigi Atasi Kekurangan Dokter: Turunkan Standar, Bukan Solusi!

PB PDGI mengkritik pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Saikin yang ingin melatih tukang gigi untuk atasi kekurangan dokter gigi-Disway.id/Annisa Zahro-

"Melainkan langkah mundur dalam sistem pelayanan kesehatan."

Ditegaskannya bahwa dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, perlunya solusi yang tetap mempertahankan regulasi, bukan justru menurunkan standar.

"Dengan solusi yang berbasis regulasi, bukannya kompromi terhadap mutu, PB PDGI yakin pelayanan kesehatan gigi yang berkualitas dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, tanpa harus mengorbankan keselamatan pasien," tuturnya.

Di samping itu, pihaknya juga merekomendasikan sejumlah model integrasi yang lebih luas untuk mengatasi banyaknya keluhan gigi manakala masih kurangnya akses terhadap dokter gigi.

- Peningkatan literasi kesehatan gigi dan mulut dengan pendekatan berbasis komunitas, bekerja sama dengan kader, perawat gigi, dan bidan.

- Penugasan strategis dokter gigi pasca-internship di daerah prioritas dengan insentif dan jaminan karier.

- Pemanfaatan teledentistry dan teknologi digital untuk menjangkau masyarakat terpencil secara efisien.

- Menambah kuota dan fasilitas pendidikan dokter gigi spesialis dan Meningkatkan kapasitas pendidikan kedokteran gigi dan mempercepat moratorium pembukaan FKG baru (sudah dilakukan moratorium oleh pemerintah)

- Pendidikan berkelanjutan dan redistribusi tenaga spesialis secara adil dan berbasis kebutuhan.

- Pelaksanaan SIP yang berbasis data kebutuhan tenaga kesehatan, seperti diatur dalam Pasal 263 UU No. 17/2023.

- Pelatihan dasar promotif-preventif bagi kader dan tenaga pendukung, dengan pengawasan dokter gigi untuk memperluas jangkauan tanpa mengorbankan mutu.

- Program pendidikan berkelanjutan, menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi dokter gigi yang sudah ada dengan kewenangan tambahan hanya pada daerah-daerah yang belum ada dokter gigi spesialis

"Tukang gigi adalah bagian dari sejarah sosial kita, namun bukan jawaban atas kebutuhan pelayanan kesehatan yang profesional. Jangan biarkan masyarakat menerima layanan setengah matang hanya karena alasan pragmatisme," tutup pernyataan resmi PB PDGI.

Sebelumnya, Budi menyebut bahwa permasalahan gigi ternyata termasuk dalam jajaran tertinggi yang dialami masyarakat berdasarkan data program cek kesehatan gratis (CKG).

"Saya baru sadar kalau di puskesmas ternyata 50 persen tidak ada dokter gigi. Makanya, banyak masyarakat punya problem gigi," kata Budi di Solo, Jumat, 11 April 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads