Penasihat Grand Syeikh Al Azhar Prof Dr Nahla Shabry Hadiri Silatnas Virtual Wazin, Ingatkan Peran Strategis Alumni
Penasihat Grand Syeikh Al-Azhar, Prof Dr Nahla Shabry Al Sha’dy menghadiri Silatnas Virtual Wihdah Azhariyah Indonesia (Wazin).-tangkapan layar-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Prof Dr Nahla Shabry Al Sha’dy, Penasihat Grand Syeikh Al-Azhar untuk Urusan Mahasiswa Asing, menghadiri acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan Multaqa Virtual yang diselenggarakan oleh Wihdah Azhariyah Indonesia (Wazin).
Dekan Fakultas Studi Islam universitas Al Azhar Mesir itu, turut memaparkan pendapatnya melalui acara yang digelar secara daring pada pekan lalu, Sabtu 12 April 2025 dan diikuti lebih 200 peserta dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara, termasuk dari Mesir dan Amerika Serikat.
Diketahui, Wazin merupakan organisasi perempuan alumni dan pelajar Al-Azhar Kairo, Mesir, yang baru resmi terbentuk melalui pertemuan perdananya di Jakarta Selatan pada 22 Februari 2025.
BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Indonesia Tidak Relokasi Korban Luka di Gaza: Hanya Tawaran Membantu Evakuasi
BACA JUGA:Pengakuan Bahlil Temui Jokowi: Silaturahmi Hingga Tak Mau Dipolitisir
Sedangkan Silatnas virtual Wazin ini ditujukan menjadi wadah untuk mempererat jaringan alumni perempuan Al Azhar sekaligus berbagi gagasan, pengalaman, dan kontribusi nyata bagi umat.
Dalam acara bertema “Menjalin Chemistry, Menguatkan Sinergi, Membangun Negeri” itu, Dr Nahla Shabry mengingatkan pentingnya peran alumni Al Azhar.
Ia menegaskan alumni perempuan Al Azhar adalah garda terdepan dalam menjaga moderasi Islam.
Mereka bukan sekadar pemegang ijazah, melainkan pembawa misi keilmuan dan budaya yang berperan penting dalam membangun masyarakat.
Menurutnya, manhaj wasathiyah (jalan tengah) yang diusung Al-Azhar memberikan bekal yang kuat bagi para alumni untuk menjembatani antara warisan tradisi dan kebutuhan zaman.
Direktur Markaz Tathwir ini juga mendorong agar alumni perempuan diberi ruang dan dukungan lebih luas di berbagai sektor pendidikan, sosial, ekonomi, hingga media.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya memanfaatkan platform digital untuk dakwah dan pencerahan publik.
Meski tantangan pemberdayaan perempuan masih nyata, Dr Nahla menutup pesannya dengan kalimat penuh semangat.
BACA JUGA:Prabowo Ternyata Sudah Teken UU TNI Sebelum Lebaran
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: