Modus Ditraktir Makan, Pelajar di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru

Modus Ditraktir Makan, Pelajar di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru

Modus Ditraktir Makan, Pelajar di Jaktim Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Seorang pelajar di Jakarta Timur menjadi korban pelecehan seksual dari salah satu oknum guru yang diiming-imingi akan dibelikan makanan.

Korban tersebut merupakan salah satu murid yang duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta Timur.

BACA JUGA:Sambil Menangis, Korban Dugaan Eksploitasi OCI Akui Disetrum dengan Setruman Gajah hingga Pelecehan

BACA JUGA:Mediasi Gagal! Terlapor Pelecehan di DPRD DKI Jakarta Mangkir Tanpa Alasan

“Jadi modusnya adalah dia ada bujuk rayu, ada juga iming-iming, tipu muslihatnya ada, seperti diajakin “ayo jajan dulu, kita makan dulu, kita ngopi dulu di luar”, setelah itu baru dia (pelaku) mulai melancarkan aksinya,” jelas Kuasa Hukum Korban, Herlin Muryanti di Jakarta.

Herlin tidak menjelaskan secara gamblang tentang inisial korban dan guru serta sekolah yang dimaksud dia saat membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Timur.

BACA JUGA:620 Laporan Perundungan PPDS Masuk Kemenkes, 3 Lainnya Pelecehan Seksual

BACA JUGA:Instalasi Farmasi RSHS Disidak BPOM Buntut PPDS Unpad Gunakan Obat Bius untuk Aksi Pelecehan

“Jadi kedatangan kami kesini (Polres Jakarta Timur) adalah karena kami mewakili, mendampingi klien kami yang menjadi korban pelecehan seksual. Terduga pelaku ini oknum tenaga pendidik atau guru di lingkup Jakarta Timur,“ ucap Herlin.

Selain itu, Herlin mendatangi Polres Metro Jakarta Timur tidak dengan tangan kosong. Tetapi, dia telah menyiapkan sejumlah barang bukti sampai menghadirkan saksi dalam membuat laporan.

BACA JUGA:Awas Rawan Pelecehan saat Pemeriksaan Kandungan, Ketahui SOP yang Benar

BACA JUGA:KKI Buka Suara soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter di Malang

Ia menduga bahwa aksi pelecahan seksual ini tidak hanya memakan satu korban. Hanya saja, baru satu siswi yang berani speak up serta melaporkannya ke pihak berwajib.

"Karena yang berani speak up ini baru ini, tapi patut diduga ini banyak sekali korbannya, baik dari kakak tingkatnya atau alumni dari sekolah tersebut, memang ada seperti itu, patut diduga seperti itu," pungkas Herlin.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads