12 Event Jakarta Akhir Pekan 26-27 April 2025, Ada Lebaran Betawi Gratis

Jumat 25-04-2025,16:00 WIB

Reporter: Adinda Salsabila|

Editor: Adinda Salsabila

12 Event Jakarta Akhir Pekan 26-27 April 2025, Ada Lebaran Betawi Gratis

Yuk kunjungi event Jakarta akhir pekan 26-27 April 2025 mulai pameran hingga festival kuliner.--Instagram

Melalui festival kuliner ini, kamu akan menemukan beragam makanan dan minuman, di antaranya:

Seafood Grill Penang
Matcha House
Eat Crocs Cake
Dimsum Mentai Osaka
Japanese Wagyu House
Tanghulu & Ice Longan Sweet Osaka
Penang Satay
Authentic Penang & Singapore Laksa
Durian Lang-Lang Buana Bogor
Goreng Kepiting Penang
Nana Pad Thai
Dan masih banyak lagi

8. Design Matters Lab

Design Matters Lab digelar di Erasmus Huis hingga 3 Mei 2025. Pengunjung akan diberikan pengalaman mendalam yang memamerkan solusi inovatif untuk tantangan industrialisasi.

Kamu juga bisa berinteraksi bersama para desainer untuk menjelajahi proses mereka.

9. Immersive Fantasia

Pameran yang digelar di Museum Mandiri hingga 13 Juli 2025 mengajak pengunjung untuk menyaksikan keindahan video mapping memukau yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit, sebuah suguhan visual yang tak boleh dilewatkan.

10. TIM Book Fest 2025

TIM Book Fest 2025 kembali hadir di Co-Working Space, Gedung Ali Sadikin Lantai 3, Taman Ismail Marzuki.

Event Jakarta di TIM Book Fest 2025 akan menghadirkan berbagai buku favorit dan promo menarik.

Bahkan, kamu akan menemukan buku dengan diskon besar hingga 80 persen hingga buku mulai harga Rp10.000.

Selain bisa berbelanja buku murah, ada juga beragam aktivitas seru, seperti workshop kepenulisan, booktalk inspiratif, hingga kegiatan literasi lainnya.

11. Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977

Pameran Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977 digelar di Museum Bahari hingga 22 Juni 2025.

Pengunjung akan diajak menjelajahi Museum Bahari sebagai cagar budaya.

Pameran Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977 ini mempresentasikan hasil dokumentasi dan riset sejarah arsitektur dan kawasan Museum Bahari di muara Sungai Ciliwung.

Selain itu, pameran ini juga mencoba membuka diskusi seputar hubungan historis air dan daratan, akar rekayasa infrastruktur kolonial, ingatan warga, serta upaya museum merawat koleksi di tengah berbagai tantangan zaman.