Tips Sukses Iwan Sunito, Pengusaha Properti Indonesia yang Taklukan Pasar Australia

Tips Sukses Iwan Sunito, Pengusaha Properti Indonesia yang Taklukan Pasar Australia

Tips Sukses Iwan Sunito, Pengusaha Properti yang Taklukan Pasar Australia-Istimewa-

Iwan menuturkan, beradaptasi di Sydney tidak selalu mudah, terutama karena kendala bahasa yang sering menimbulkan situasi lucu.

“Misalnya ketika salah memahami sapaan G'day sebagai perintah untuk go away. Atau saat pertama kali ditanya santai ‘how ya goin?’ dan saya polos menjawab: ‘by bus!’ 

“Pernah pula saya salah dengar ucapan ‘how are you going today?’ jadi ‘how are you going to die?’ Semua ini menjadi pengalaman yang lucu sekaligus mengajarkan saya ketahanan dan adaptasi,” ungkapnya, semringah.

BACA JUGA:Hunian Smart Living Bergaya Jepang Jadi Tren, Harga Mulai Rp899 Jutaan

BACA JUGA:Ajang Penghargaan Indonesia PropertyGuru akan Hadir, dengan 12 Kategori Baru

Sydney memang unik dan menjanjikan peluang ekonomi besar. Bahkan secara historis nilai properti di sana naik dua kali lipat setiap sepuluh tahun. 

Berbekal nasihat sang ayah agar bermimpi besar dengan langkah terukur, pada tahun 1996 Iwan Sunito lewat bendera Crown Group memulai proyek kecil namun ambisius di Bondi Junction dengan pembangunan 54 unit hunian. 

“Proyek yang menghasilkan keuntungan sekitar Rp50 miliar ini menjadi awal yang menjanjikan, sekaligus menjadi pelajaran penting tentang kesabaran dan dinamika pasar properti,” jelas ayah tiga anak ini. 

Pertumbuhan bisnis pun terus berlanjut, konsisten dan stabil. Salah satunya lantaran Australia memiliki stabilitas politik, mata uang kuat, iklim yang baik, pelayanan kesehatan prima, serta lingkungan bisnis yang kondusif.

BACA JUGA:Premi dan Klaim Asuransi Naik, MPMInsurance Hadapi Tantangan Properti

BACA JUGA:OXO The Pavilions, Hunian Wellness Living Pertama di Bali Resmi Diluncurkan

“Didukung pertumbuhan ekonomi Asia yang pesat, Australia sangat ideal untuk pertumbuhan bisnis dan menjadikannya tujuan investasi jangka panjang yang strategis,” terangnya.

Delapan tahun setelah proyek pertama, pada 2004, Iwan Sunito menemukan pendekatan inovatif yang menjadi prinsip investasinya: "Buy Well, Add Value, Sell Well" (Beli dengan Tepat, Tambah Nilai, Jual dengan Baik). 

“Prinsip ini mulai diterapkan pada proyek besar di Newington, di mana investasi awal sebesar Rp20 miliar berhasil dilipatgandakan menjadi profit yang menyentuh angka Rp400 miliar—validasi nyata atas pengalaman saya di industri properti,” papar suami dari Liana ini.

Tahun 2011 menjadi tonggak berikutnya dengan proyek Top Ryde City Living, salah satu proyek terbesar di New South Wales, yang semakin memperkuat reputasi Iwan Sunito dalam inovasi, kualitas, dan visi strategis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads