bannerdiswayaward

Desentralisasi Pendidikan Tak Lepaskan Peran Kementerian, Wamendikdasmen Fajar: Gas Pol Majukan Pendidikan

Desentralisasi Pendidikan Tak Lepaskan Peran Kementerian, Wamendikdasmen Fajar: Gas Pol Majukan Pendidikan

Desentralisasi Pendidikan Tak Lepaskan Peran Kementerian, Wamendikdasmen Fajar: Gas Pol Majukan Pendidikan-Disway/Annisa Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menyoroti otonomi daerah memberikan kesempatan bagi pemerintah untuk membuat terobosan-terobosan, termasuk di bidang Pendidikan.

Menurutnya, adanya desentralisasi tak lantas melepaskan peran pemerintah pusat dalam mengurusi pemajuan pendidikan.

BACA JUGA:Tanggapan Mendikdasmen Atas Usulan KDM Akan Kirim Siswa Bermasalah di Jabar ke Barak Militer: Tanya Ahli Pendidikan Saja

BACA JUGA:3 Contoh Teks Amanat Pembina dalam Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025, Penuh Inspiratif dan Motivasi!

"Salah satu inti dari otonomi daerah adalah desentralisasi pendidikan. Kita tahu komitmennya urusan pendidikan menjadi urusan bersama, urusan konkuren antara pusat dan daerah," ungkap Fajar pada penutupan Konsolidasi Nasional Pendidikan Kemendikdasmen di Depok, Jawa Barat, 30 April 2025.

Sehingga rasa memiliki atau ownership menjadi hal yang sangat fundamental untuk menjalankan program-program prioritas.

"Rasa memiliki terhadap program-program prioritas dari pusat oleh daerah menjadi keberhasilan hidupnya program-program ini. Jadi hemat saya, ini salah satu poinnya dan semakin membulatkan tekad kita semua," tandasnya.

BACA JUGA:30 Ucapan Hardiknas 2025 Terbaik, Motivasi untuk Pendidikan Indonesia

BACA JUGA:Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025: Sejarah, Makna, Logo dan Tema

Berkat praktik baik dari berbagai daerah yang memiliki program unggulan di bidang unggulan, desentralisasi pendidikan ini turut menambah optimisme bagi pemerintah pusat maupun pemerintah di daerah lain.

"Ini bisa memotivasi kita semua dan daerah-daerah lain untuk meniru atau juga melakukan terobosan, bahwa hal-hal yang baik masih bisa kita lakukan di tengah batasan-batasan," tuturnya.

Terlebih di tengah dinamika yang ada, proses eksekusi dari kebijakan terkadang menjadi tantangan tersendiri.

"Tentu masih ada ruang untuk improvisasi jika di lapangan terjadi hal-hal yang berbeda, ada konteks yang berbeda, ada situasi yang berbeda."

BACA JUGA:Riwayat Pendidikan Gibran Rakabuming Raka, Monolognya di YouTube Lagi Jadi Sorotan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads