Dedi Mulyadi Dijuluki 'Gubernur Konten', Klaim Hemat Anggaran Iklan Rp47 Miliar: Langkah Efisien atau Bumerang Politik?
Dedi Mulyadi mengaku bisa memangkas anggaran iklan media, dari Rp50 miliar menjadi hanya Rp3 miliar dengan memanfaatkan media sosial dan YouTube pribadi-Tangkapan layar Instagram@dedimulyadi71-
Lebih jauh, Agung mengingatkan pentingnya pelibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pembuatan kebijakan agar tak menimbulkan ekses negatif, seperti yang terjadi dalam penggusuran wilayah Puncak di awal masa kepemimpinan Dedi.
“Harus ada komunikasi dengan kementerian terkait seperti ATR dan Pariwisata agar tidak tumpang tindih. Harapannya, Kang Dedi bisa jadi insentif positif bagi semua pihak,” jelasnya.
Agung juga menekankan bahwa terobosan seperti larangan wisuda berlebihan, pendekatan semi-militer dalam pendidikan anak, hingga gagasan kontroversial seperti vasetomi bagi penerima bansos pria.
BACA JUGA:3 Ton Ikan Disebar Bupati Maesyal Peringati May Day 2025, Ajak Buruh Mancing Bareng
Meski menimbulkan pro-kontra dan perlu dikawal secara bijak dan melibatkan berbagai pihak agar keberlanjutan kebijakan tidak berhenti di masa jabatan Dedi semata.
Langkah Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Konten” bisa jadi teladan efisiensi anggaran, namun juga menjadi tantangan politik yang menuntut kehati-hatian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
