bannerdiswayaward

Resmi Ganti Nama, Kampus Merdeka Kini Jadi Diktisaintek Berdampak

Resmi Ganti Nama, Kampus Merdeka Kini Jadi Diktisaintek Berdampak

Resmi Ganti Nama, Kampus Merdeka Kini Jadi 'Kampus' Diktisaintek Berdampak-Disway/Annisa Zahro-

BACA JUGA:Aturan Baru, PNS Kemendiktisaintek Bisa Ajukan Pengakuan Gelar Pendidikan Tanpa Tugas Belajar

"Contohnya jelas. Kalau misalkan kita lihat, katakanlah beasiswa KIP-K. Itu, kan, dulu angka-angkanya adalah berapa persentase atau berapa yang mendapatkan. Kalau sekarang, dia bisa lulus, dapat kerja, menyelesaikan tugas-tugasnya," paparnya.

Begitu pula pada program di bidang kewirausaan, ia menekankan usaha para peserta harus berlanjut menjadi startup.

Lebih lanjut, Brian menjelaskan terdapat tiga pilar Diktisaintek Berdampak.

Pilar pertama yakni SDM yang unggul melalui perluasan akses pendidikan, salah satunya beasiswa KIP-Kuliah, bersama dengan para pemimpin daerah.

Kemudian, saat ini Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi juga sedang bekerja keras mewujudkan Sekolah Garuda dan Beasiswa Garuda serta program untuk mahasiswa lebih berdampak.

BACA JUGA:Mendiktisaintek Tanggapi TNI Masuk Kampus: Terbuka untuk Riset dan Inovasi

BACA JUGA:Kemendiktisaintek dan Kemenkes Bentuk Komite Cegah Kekerasan PPDS, Ini 6 Tugasnya

"Bukan hanya akses tentu, tetapi juga kita ingin adanya penguatan karakter dari mahasiswa, bagaimana kepemimpinannya, kreativitas, sains, wira usaha, hingga kolaborasi internasional," paparnya.

"Ia menegaskan bahwa mahasiswa bukan sekadar menyiapkan diri menjadi lulusan, tetapi sesungguhnya mahasiswa semua adalah pemimpin masa depan Indonesia Emas," lanjutnya.

Pada pilar kedia, pihaknya mendorong perguruan tinggi menjadi simpul pertumbuhan ekonomi daerah sekitar kampus melalui program mentorship.

Mentorship ini dilkaukan di perguruan tinggi dengan berkolaborasi antara perguruan tinggi yang sudah maju dengan perguruan tinggi yang masih berkembang dan yang belum berkembang.

"Kita dorong sehingga batas-batas sekat-sekat administrasi kampus itu tidak perlu lagi ada. Semua dosen bisa bekerja di tempat kampus manapun. Peralatan-peralatan yang ada di setiap kampus bisa digunakan oleh semua entitas perguruan tinggi, sehingga keberadaan setiap fasilitas menjadi optimal."

Pihaknya juga tengah menyusun joint degree atau double degree antarsesama kampus, pertukaran dosen, dan riset kolaboratif lintas wilayah.

BACA JUGA:Dosen PTN-BH dan PTN-BLU Remunerasi Tak Dapat Tukin, Begini Kata Mendiktisaintek Brian

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads