Dedi Mulyadi Akui Program Pendidikan Anak di Barak Militer Sudah Diriset: Hasil Penelitian Panjang

Dedi Mulyadi Akui Program Pendidikan Anak di Barak Militer Sudah Diriset: Hasil Penelitian Panjang

Dedi Mulyadi, menyatakan keyakinannya bahwa program pendidikan berbasis barak militer yang ia inisiasi akan membawa dampak positif bagi generasi muda di wilayah tersebut.-hasyim ashari-

JAKARTA, DISWAY.ID - Dedi Mulyadi, menyatakan keyakinannya bahwa program pendidikan berbasis barak militer yang ia inisiasi akan membawa dampak positif bagi generasi muda di wilayah tersebut.

Dalam keterangannya kepada awak media, Dedi menegaskan bahwa program ini bukan sekadar eksperimen, melainkan hasil penelitian panjang terhadap kondisi sosial dan kedisiplinan anak-anak di Jawa Barat.

"Saya sangat yakin 100 persen ini berhasil dan kita kan lebih baik punya keyakinan dan melaksanakan daripada melakukan pembiaran," ujar Dedi Mulyadi di Kementerian HAM, dikutip Jumat 9 Mei 2025.

BACA JUGA:Pesan Penting Ronaldinho ke Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia hadapi China dan Jepang

BACA JUGA:JUMAT BERKAH! Kamu Terpilih Jadi Penerima Saldo DANA Gratis Rp589.000 Hari Ini, Klaimnya Main Game Penghasil Uang Terbukti Membayar

"Seberapa yakin ya yakin. Kan tidak mungkin saya lakukan kalau saya tidak meyakini," tambah Dedi.

Lebih lanjut, mantan Bupati Purwakarta tersebut mengaku bahwa ia sudah melakukan riset terlebih dahulu sebelum mencanangkan program pendidikan barak militer ini kepada anak-anak di Jawa Barat.

"Berdasarkan apa keyakinannya? Ya saya kan selama ini melakukan riset, keliling, memahami, kemudian menangani. Saya menangani anak yang berperilaku khusus sudah banyak secara pribadi saya," kata Dedi.

BACA JUGA:35 Ucapan Selamat Hari Raya Waisak 2025 Singkat dan Penuh Pesan Damai, Cocok Jadi Caption Instagram!

BACA JUGA:Proyek Pengeboran Terowongan MRT dari Stasiun Harmoni-Mangga Besar Dimulai!

Program pendidikan barak militer ini menekankan pada pelatihan mental, kedisiplinan, serta tanggung jawab sosial anak-anak, terutama yang terlibat dalam perilaku menyimpang seperti begadang, tawuran, hingga konsumsi obat-obatan terlarang.

Anak-anak yang masuk ke dalam program ini akan menjalani rutinitas yang ketat mirip dengan pelatihan militer ringan.

Meski menuai pro dan kontra di masyarakat, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa seluruh mekanisme pelaksanaannya dilakukan dengan pendekatan edukatif dan tetap memperhatikan aspek hak anak.

“Kita tidak kejam, kita tidak menyiksa. Justru kita menyelamatkan mereka dari potensi masa depan yang suram. Ini bukan hukuman, tapi karakter pendidikan,” ujar Dedi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads