Dokter Umum Dilatih Lakukan Operasi Sesar Tuai Kontroversi, Begini Jawaban Menkes Budi Gunadi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi banyaknya kritikan terhadap dirinya, usai merencanakan memberikan pelatihan kepada dokter umum di daerah terpencil untuk bisa melakukan operasi sesar-Istimewa-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi banyaknya kritikan terhadap dirinya, usai merencanakan memberikan pelatihan kepada dokter umum di daerah terpencil untuk bisa melakukan operasi sesar.
Menurut Budi Gunadi , hal ini sudah dipertimbangkan mengingat dirinya telah berkunjung ke berbagai daerah Indonesia, masih kekurangan dokter, termasuk dokter bedan dan kandungan.
"Saya datang ke Pulau Nias, Pulau Taliabu, Pulau Anambas, itu banyak ibu-ibu yang meninggal karena tidak tertangani pada saat lahirannya," ungkap Budi kepada Disway, ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Senin, 12 Mei 2025.
BACA JUGA:1.146 Personel Gabungan Amankan Sidang PUIC di Gedung DPR
BACA JUGA:Kejagung Bantah Bantuan Pengamanan dari TNI Sebagai Bentuk Intervensi Penanganan Kasus
Sehingga memberikan pelatihan kepada dokter umum yang tersedia di wilayah tersebut bisa menjadi solusi singkat apabila terjadi kondisi mendesak.
"Saya rasa dokter-dokter di sana daripada hanya menonton masyarakat (ibu hamil) meninggal, harusnya diberi ilmu untuk bisa menangani mereka," cetusnya.
"Beberapa ilmu bisa diturunkan ke bawah karena dulu juga dilakukan seperti itu. Itu yang saya minta," lanjutnya.
Budi menilai, rencana ini kurang bisa diterima oleh warga di perkotaan karena akses terhadap pelayanan kesehatan sudah cukup memadai.
Sedangkan di daerah, akses untuk bisa mendapatkan pelayanan dari dokter masih menjadi tantangan besar.
BACA JUGA:Kemendiktisaintek Beri Pendampingan Hukum dan Edukasi Mahasiswi ITB di Kasus Meme Prabowo-Jokowi
BACA JUGA:INI Kronologi Kapal Karam Pulau Tikus, Sebabkan 7 Orang Wisatawan Tewas
"Banyak orang yang tinggal di kota mungkin tidak merasa pentingnya ini karena dia bisa akses ke dokter, tapi masyarakat yang di desa, yang di pulau-pulau itu sangat butuh. Di Nias itu tidak ada (dokter kandungan) Jadi kalau dia mesti operasi, mesti 4 jam (perjalanan) ke Sumatra," pungkasnya.
Kritik terhadap rencana pemerintah ini salah satunya disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso melalui akun media sosial Instagram.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: