Masih Ada Pelanggaran Ihram di Jeddah, PPIH Ingatkan Jamaah Bisa Kena Dam
Petugas mengingatkan para jamaah haji Indonesia agar tertib ihram.-Media Center Haji 2025-
JEDDAH, DISWAY – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali mengingatkan seluruh jamaah haji Indonesia untuk mematuhi aturan ihram sejak tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz, JEDDAH.
Sebab, wilayah Jeddah termasuk dalam miqat makani bagi jamaah yang akan menunaikan umrah wajib sebelum haji, dan pelanggaran ihram bisa berdampak pada kewajiban membayar dam.
BACA JUGA:Gangguan Kesehatan Jamaah Haji Bukan Azab, Ulama dan Dokter Minta Publik Berhenti Stigmatisasi
Pembimbing Ibadah PPIH Daerah Kerja (Daker) Bandara, Hamid, mengatakan masih ditemukan sejumlah pelanggaran ihram, baik oleh jamaah laki-laki maupun perempuan. Pelanggaran ini berisiko menyebabkan jamaah terkena kewajiban membayar dam.
“Saat turun dari pesawat, masih ada jamaah perempuan yang mengenakan masker yang menutup wajah. Sementara pada jamaah laki-laki, ditemukan yang masih memakai celana dalam, celana pendek, atau kaos kaki,” ujar Hamid di Bandara Jeddah, Senin, 19 Mei 2025.
BACA JUGA:Dehidrasi dan Kelelahan Picu Lonjakan Penyakit Kronis Jamaah Haji, Ini Imbauan Medisnya
Hamid menegaskan pentingnya kesadaran jamaah akan larangan ihram, seperti tidak mengenakan pakaian berjahit bagi laki-laki, dan tidak menutup wajah dan telapak tangan bagi perempuan. Ia menyarankan agar jamaah menggunakan alas kaki terbuka, seperti sandal yang tidak menutup mata kaki.
“Selama masih di Jeddah, jamaah masih bisa mengulang niat ihram jika terjadi pelanggaran. Ini penting agar tidak terkena dam. Namun jika sudah masuk Makkah, maka konsekuensinya adalah harus membayar dam,” jelasnya.
BACA JUGA:1.167 Jamaah Haji Indonesia Kena ISPA, Ini Imbauan Tim Kesehatan PPIH!
Untuk menghindari risiko tersebut, Hamid mengimbau para jamaah memahami niat ihram sesuai dengan kondisi masing-masing. Bagi jamaah sehat dan tanpa kendala, cukup dengan niat:
“Labbaika Allahumma umratan.”
Namun bagi jamaah lansia atau berisiko tinggi yang kemungkinan terhalang menyelesaikan umrah, disarankan memakai niat isytirath:
“Labbaika Allahumma hajjan, fa in habasani habisun fa mahilli haitsu habastani.”
BACA JUGA:Sambut Puncak Haji, PPIH Siapkan 8 Sektor Ad-Hoc dan 5 Titik MCR di Mina
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
