Sambut Puncak Haji, PPIH Siapkan 8 Sektor Ad-Hoc dan 5 Titik MCR di Mina

Jamaah haji dari berbagai negara memadati Masjidilharam saat momen salat Jumat perdana di musim haji 2025. Ulama dan tenaga medis menegaskan bahwa gangguan kesehatan yang dialami jamaah haji bukan azab dari tuhan.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-
MADINAH, HARIAN DISWAY - Menjelang fase puncak ibadah haji Arafah–Muzdalifah–Mina (Armuzna), Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2025 memperkuat koordinasi dan struktur operasional di lapangan.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Kabid Linjam) Harun Ar-Rasyid menegaskan, petugas dari Daker Madinah akan bergabung di bawah komando Satuan Operasional (Satop) Mina guna menjamin keamanan dan kenyamanan jemaah.
BACA JUGA:Diwajibkan Arab Saudi, Ini 3 Fungsi Kartu Nusuk Selama Ibadah Haji di Tanah Suci
Ia menekankan pentingnya kesiapan struktur operasional yang solid di wilayah Mina.
“Di Mina nanti akan kita bentuk delapan sektor ad-hoc dan sepuluh pos pantau yang tersebar di sepanjang rute Jamarat,” ujar Harun dalam pengarahan kepada para petugas di Kantor Daker Madinah, Sabtu, 17 Mei 2025.
BACA JUGA:6 Urutan Rukun Haji yang Sesuai dengan Syariat Islam
Untuk merespons kondisi darurat secara cepat, PPIH juga akan mengaktifkan lima titik Mobile Crisis Rescue (MCR) di lantai tiga.
Pos tersebut bersifat taktis dan memiliki mobilitas tinggi untuk menjangkau jemaah dalam situasi genting.
BACA JUGA:KKHI Beberkan Gejala Penyakit yang Paling Banyak Dialami Jemaah Haji
Guna memastikan kesiapan petugas, PPIH akan mengadakan gladi operasional menjelang fase Armuzna. Tentu agar petugas tidak hanya paham secara teori, tetapi juga siap dalam praktik lapangan.
Salah satu inovasi lainnya adalah penempatan petugas berbasis syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji lokal.
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Bakal Diantar Jemput Bus Shalawat Inklusif dari Hotel ke Masjidil Haram
Harun menekankan pentingnya penguasaan informasi mengenai lokasi markas dan jumlah personel tiap syarikah.
“Teman-teman harus hafal delapan syarikah itu, tahu markasnya di mana, dan siapa yang ditugaskan. Ini bagian dari mitigasi operasional di lapangan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: